PWMU.CO – Nikmatilah hidup, jangan biarkan jiwa keluar dari raga kita. Berusahalah fokus terhadap apa yang akan diraih. Penyatuan antara fikiran dan jiwa sangat menentukan setting dream seseorang.
Hal tersebut disampaikan oleh Iqbalul Khoiri dalam acara Kajian Dhuha yang digelar oleh Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah (SMKM) 6 Modo, Lamongan, Jumat (18/10/19).
Alumnus SMKM 6 Modo tahun 2010 ini berpesan kepada para junornya agar jangan bermain-main dengan fikiran. “Otak Anda berisi beragam informasi baik atau buruk. Untuk membantu mewujudkan impian kalian, maka keluarkan dari otak Anda hal-hal yang baik, karena kelak akan menjadi kenyataan,” tandas mantan Ketua Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah SMKM 6 Modo ini.
Alumnus Universitas Brawijaya Malang tahun 2014 ini menceritakan, saat masih kuliah dia membuat komunitas “para pemimpi”. Komunitas ini berasal dari alumni yang sama. “Saat itu kami ngekos. Kami sepakat untuk membuat ikrar bersama, janji bersama, dan komitmen bersama,” tandasnya.
Iqbal melanjutkan, setelah disepakati ikrar tersebut ditulis di atas kertas buffalo dan ditempel di dinding. “Ikrar itu kami namakan Ikrar Kadedeng alias Kamar Depan Jedeng,” tandas Iqbal disambut tepuk tangan dan gelak tawa siswa.
Ternyata, kata pria yang bekerja di Panca Patriot Prima, Sidoarjo, tersebut cara ini sangat efektif untuk memberikan spirit di antara Kami. “Kami saling men-support. Kami saling mendukung. Bahkan kami selalu ingat tentang kenangan Ikrar Kadedeng sampai detik ini,” urainya.
Di bagian akhir, Iqbal juga memberikan satu resep agar jiwa senantiasa dalam kondisi fun, yaitu melatih dan membiasakan tersenyum. “Saat sendiri tersenyum, di kamar tersenyum, di kamar mandi tersenyum. Asal jangan senyum-senyum di jalan,” ujarnya sambil tersenyum simpul pula. (*)
Kontributor Mohamad Su’ud. Editor Mohammad Nurfatoni.