PWMU.CO-Waktu menunjukkan pukul 06.00. Dua belas siswa SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) sudah berkumpul di Terminal Dua Bandara Juanda, Ahad (20/10/2019).
Para siswa didampingi Drs M Naufal Maududi, guru matematika, bertolak ke Kaohsiung, Taiwan mengikuti Student Exchange Program 2019. Mereka terdiri dari tiga putra dan sembilan putri.
Sekolah yang dikunjungi National Chimei Senior High School of Taiwan di Kota Kaohsiung. Program pertukaran pelajar kali pertama ini berlangsung mulai 20 Oktober hingga 26 Oktober 2019.
Rona bahagia terpancar dari wajah 12 peserta. Namun ada satu siswa yang sangat bahagia karena impian masa kecilnya, saat ini tercapai. M. Rangga Pratama Widilaksono kelas X Mipa 3. Dia mengatakan, meskipun sangat senang dia sedikit khawatir jika tidak bisa berkomunikasi dengan baik.
“Hari ini adalah hari satu impian saya masa kecil terwujud, senang sekali rasanya, ” ungkap Rangga. Ia mengaku sangat ingin pergi ke Taiwan karena terinspirasi ayahnya, Mochammad Budi Prasetyo, yang pernah liburan ke Taiwan hadiah dari kantor ketika pekerjaannya mencapai target.
Di Sekolah Chimei, para siswa ini mengikuti pembelajaran dan pengenalan budaya. Juga ingin menambah teman. Menurut Rangga, memperbanyak teman di luar negeri penting untuk menambah jaringan.
Kepala Smamda Astajab SPd MM menyampaikan, menyusul murid-murid ini ke SMA Chimei, Senin, 21 Oktober 2019. “Saya harus menyelesaikan tugas workshop dulu,” terangnya.
Ia menjelaskan, pertukarang siswa ini tidak hanya belajar di sekolah Chimei, mereka juga berkunjung ke tiga universitas di Taiwan. Nanhua University, Shu Te University dan Chang Jung University. “Harapan kami, siswa-siswi juga bisa mempunyai wawasan lebih tentang studi lanjutan di Taiwan,” imbuhnya.
Kunjungan ke Taiwan ini merupakan kunjungan balasan dari sekolah Chimei yang pada 29 Oktober 2018. Sekolah Chimei akan berkunjung kedua kalinya ke Smamda pada 3 hingga 10 November 2019 mendatang.
Program student exchange ini mendapat dukungan penuh dari orangtua. Seperti yang disampaikan Wiwin Suharnanik, ibunda Rangga. Ia mengatakan, program ini bisa mengasah kepercayaan diri siswa. Selain itu siswa dituntut bisa berkomunikasi dengan baik. Ke depannya bisa memotivasi siswa untuk belajat lebih giat jika ingin mendapat beasiswa melanjutkan studi keluar negeri.
Senada diungkapkan Cekli Wulansari, ibunda Renata Nirwana kelas X Mipa 2. “Saya senang dan bangga ketika putri saya lolos seleksi, mengingat jumlah total ada 70 pendaftar,” tutur Cekli.
Karyawati PT Angkasa Pura I Bandara Juanda Surabaya ini mendukung program pertukaran pelajar ini. Ia berharap ketika putrinya di Taiwan bisa lebih mandiri, bisa menyesuaikan diri, apalagi sebagai muslimah harus tetap beribadah dan bisa berdakwah di sana.
“Selain itu siswa Smamda bisa memperoleh wawasan baru tentang budaya Taiwan, sistem pembelajaran di sekolah Chimei dan studi lanjutan di universitas yang mereka kunjungi,” pungkasnya. (*)
Penulis Tanti Puspitorini Editor Sugeng Purwanto