PWMU.CO – Membacakan buku cerita atau bisa disebut story telling menjadi rutinitas kegiatan pagi di Play Group Tunas Aisyiyah (PGTA) Perumahan Pongangan Indah (PPI). Seperti pagi itu, Selasa (22/10/19), anak-anak dibagi ke dalam masing-masing sentra sesuai jadwal.
Salah satu guru, Rizki Anzasari SPd, mulai mengarahkan anak didiknya duduk melingkar di depannya. Tak lama, ia mulai membuka buku cerita tentang adab menyanyangi kucing. “Jika mempunyai kucing di rumah harus dirawat dan diberi makan agar tetap sehat,” ujarnya.
Ia menuturkan, jika ada kucing di rumah meminta makan tidak boleh disiksa, ditendang, ataupun diinjak ekornya. “Berilah makan jika kamu punya, jika tidak ada maka biarkan kucing pergi dengan sendirinya, karena sesungguhnya Allah sangat mencintai anak yang bersikap lemah lembut dan penyayang,” jelasnya.
Anak-anak tampak antusias mendengarkan cerita. Beberapa kali mereka menimpali ceritanya dengan mengatakan ‘aku sayang kucing’.
Ditemui usai pembelajaran berakhir, Bunda Ari—sapaan akrab Rizki Anzasari—menjelaskan story telling ini bertujuan supaya minat anak terhadap buku cerita bisa tumbuh sejak usia dini. Menurutnya ini penting karena dengan adanya ketertarikan anak terhadap buku cerita, maka anak-anak akan gemar membaca buku.
Meskipun secara teknis membaca dan menulis belum diajarkan pada usia dini, lanjutnya, imajinasi anak-anak akan berkembang dengan pesat, kedekatan emosional anak dengan guru juga akan terbentuk, dan bisa meningkatkan keterampilan berbahasa pada mereka.
Waka Kurikulum itu menambahkan, ketika membuka buku bergambar, anak-anak akan mengolah bahasa menjadi sebuah cerita dengan imajinasi yang mereka punya. “Satu hal lagi yang menjadi point penting saat bercerita adalah menekankan akhlak baik yang terkandung dalam setiap cerita yang dibacakan,” tegasnya.
Kegiatan rutin yang telah berjalan tiga bulan, sejak Juli di tahun pelajaran 2019/2020 ini mulai terlihat dampak positifnya. Ia mengaku di awal kedatangan siswa pagi hari dan saat istirahat berlangsung, beberapa anak berinisiatif mengambil buku dan bercerita dengan bahasanya sendiri sambil melihat gambar yang ada di buku. Sesekali mereka bertanya kepada guru apabila ada gambar yang belum mereka pahami.
Melihat perkembangan baik tersebut, Kepala PGTA Nurhana SSos berharap story telling ini dapat merangsang anak-anak untuk semakin mencintai buku dan pengetahuan di dalamnya. “Insyaallah dapat menambah wawasan mereka,” ujarnya. (*)
Kontributor Rahmi Yuliastutie. Editor Mohammad Nurfatoni.