PWMU.CO -Menjadi pandu bukan hanya bermain tali, tongkat, atau baris-berbaris. Apalagi menjadi pandu Hizbul Wathan. Menjadi pandu adalah proses menjadi pemimpin masa depan.
Demikian disampaikan oleh Ramanda Mohammad Ernam saat menjadi pembina apel pembukaan Latihan Kepemimpinan Penghela (LKP) Dewan Kerabat Qabilah KH Mas Mansoer SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo di bumi perkemahan Dlundung Trawas, Mojokerto, Jumat (25/10/2019).
“Mempersiapkan diri menjadi pemimpin bisa dimulai sejak kanak-kanak. Sekarang saat yang paling tepat untuk mempersiapkan menjadi pemimpin,” kata pria yang menjadi pembina HW Smamda ini.
Diikuti 25 peserta, LKP yang dijadwalkan berlangsung tiga hari hingga 27 Oktober 2019 diisi dengan berbagai pengetahuan kepanduan, kepemimpinan, motivasi, jurnalistik, dan kebencanaan.
“Menjadi pandu hakikatnya mempersiapkan diri sejak sekarang untuk menjadi pemimpin yang siap melayani, melindungi, mengarahkan, cerdas, dan empati,” lanjut guru Smamda ini.
Menurut dia, memanfaatkan waktu di kala muda akan memberikan manfaat yang besar di kemudian hari. “Hanya orang yang mau berlelah-lelah pada suatu waktu akan memetik hasil kebaikannya,” ujar sekretaris Kwarda Sidoarjo ini seraya mengutip mahfudzat Imam Syafii. “Berlelah-lelahlah dalam belajar. Manisnya hidup akan terasa setelah lelah belajar.”
Apel pembukaan LKP dibuka dengan membaca basmalah bersama-sama dan dua kali tepuk HW. “Dua kali tepuk HW!” seru Ramanda Ernam. (*)
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto