PWMU.CO-Banyak cara belajar bahasa bahasa asing. Melalui senam angger gerak, peserta Latihan Kepemimpinan Penghela (LKP) Hizbul Wathan SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo langsung menguasai lima bahasa asing sekaligus.
Itulah yang terjadi saat peserta LKP mengikuti materi leadership yang disampaikan Bunda Daviqa Sukmawati. Latihan ini bertempat di Dlundung Trawas Mojokerto, Sabtu (26/10/2019).
Bunda Daviqa mengajak peserta melakukan senam angger gerak dengan menggerakkan tangan kanan, tangan kiri, kaki kanan, dan kaki kiri sesuai hitungan.
Mula-mula menggerakkan tangan kanan dengan hitungan satu dua tiga empat. Kemudian ganti tangan kiri dengan hitungan satu dua tiga empat.
Dilanjutkan kaki kanan dengan hitungan satu dua tiga empat. Terakhir kaki kiri dengan hitungan satu dua tiga empat juga. Setelah selesai semua diulang dari awal dengan hitungan satu dua tiga, satu dua tiga, satu dua tiga, satu dua tiga.
“Sudah bisa semua?” tanya guru Bimbingan Konseling Smamda ini. Semua peserta menjawab paham. Langsung gerakan dilanjutkan. Kali ini menggunakan hitungan bahasa Inggris.
One two three four
One two three four
One two three four
One two three four
One two three
One two three
One two three
One two
One two
One two
One two
One
One
One
One
Anak-anak menghitung serempak dengan gembira dan tawa. Selesai gerakan Bunda Daviga bertanya lagi.
“Selanjutnya bahasa apa?” tanya ketua Qabilah HW Smamda ini.
“Bahasa Arab,” teriak Purwaningrum Raya Sentosa. Sebelum diperagakan disepakati dulu cara berhitungnya. Wahid itsna tsalatsa arba. Maka dimulailah gerakan dengan hitungan bahasa Arab
Wahid itsna tsalatsa arba 4x
Wahid itsna tsalatsa 4x
Wahid itsna 4x
Wahid 4x
Peserta berteriak antusias. Untung tidak ada yang bernama Wahid.
Gerakan masih dilanjutkan dengan hitungan Bahasa Jepang Ichi ni san yon.
Selesai. Ganti Bahasa Korea. Hana dul set ni
Paling kocak ketika memilih bahasa Madura. Settong duwek tellok empak. Ketika gerakan senam dengan hitungan ini semua peserta tak henti tertawa.
Terakhir milih Bahasa Jawa.Siji loro telu papat. Peserta selalu tertawa antusias karena merasa lucu dengan hitungan dalam bahasa itu.
“Ekspektasi saya mungkin hanya bahasa Indonesia, Inggris, dan Jawa. Ternyata malah muncul Bahasa Arab, Jepang, Korea, dan Madura,” komentar Bu Viqa tersenyum karena merasa lucu. (*)
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto