PWMU.CO – Kita ber-Muhammadiyah ini untuk apa? Tidak lain li’ibtighai mardlotillah (mencari ridha Allah SWT). Ini penting kita mantapkan niat dan tekat jangan sampai salah niat.
Hal itu disampaikan Prof M Din Syamsuddin MA dalam Tabligh Akbar Milad Ke-107 Muhammadiyah dan Peresmian Pondok Pesantren An Nur Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Karanggeneng yang digelar di SMA Muhammadiyah 5 Lamongan, Ahad (27/10/19).
Soal niat mencari ridha Allah itu, Din punya cerita soal profesor pembimbing disertasinya di University of California, Los Angeles (UCLA) Amerika Serikat. “Beliau pakar politik hubungan internasional dan ahli tentang Islam. Bahasa Arab dan Persianya bagus. Beliau juga menjadi pembimbing Pak Amien Rais waktu menulis disertasi di University of Chicago,” ungkapnya Din tentang Prof Leonard Binder.
Din yang waktu menjabat Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah bercerita pernah ditanya oleh sang profesor, “Apa yang membuat banyak ribuan bahkan jutaan orang di Indonesia sana mau bergabung dengan Muhammadiyah?”
Din menjawab dengan spontan, “Untuk mencari ridha Allah.” Tapi, kata Din, Leonard Binder tidak percaya jawaban dia. “Masak hanya sekadar mencari keridhaan Allah bisa sampai jutaan pengikut Muhammadiyah di Indonesia,” kata Din menirukan promotorya itu.
Tapi niat ikhlas itulah, menurut Din, yang benar-benar menggerakkan warga Muhammadiyah berdakwah. Seperti yang disaksikan di Lamongan. “Saya sangat terharu kalau datang di acara seperti ini. Dengan susah payah ada yang jalan, naik motor dan mobil,” ungkapnya.
Bahkan, lanjutnya, ada juga ibu-ibu yang naik truk. Mereka berbaju batik hijau dan kerudung kuning. Di mana truk itu biasa digunakan di waktu Idul Adha untuk muatan sapi. “Mereka datang dari pelosok desa berpanas-panasan,” ujar Din.
Untuk itu Din berpesan, “Jangan karena tujuan lain ingin mendapatkan jabatan, ketenaran, ingin bersifat duniawi materi. Tidak kecuali mencari keridhaan Allah. Sampai-sampai ibu-ibu bawa anak kecil dan ada juga yang bawa bayi- bayi Muhammadiyah.”
Maka, sambungnya, kalau ada yang tidak ikhlas dalam ber-Muhammadiyah, khusunya bagi pemangku amanat pimpinan organisasi dan AUM, dia akan terpelanting, kalau tidak mempelantingkan dirinya sendiri.
Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah tahun 2005-2015, itu ber-Muhammadiyah itu punya tujuan yaitu, menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
“Meninggikan dan menjunjung agama Islam agar tegak marwahnya dan tegak martabatnya. Sehingga tidak mudah orang-orang lain menghina, menista, meremehkan dan melecehkan agama Islam. Walaupun bagi Muhammadiyah kalau ada yang menghina Islam dan Nabi Muhammad SAW jangan marah, tidak apa-apa” terang Din.
Din menegaskan, sebesar apapun yang menghina Islam dan Alquran tidak akan hilang dan berkurang sedikitpun kemuliiaan dan keagungan Islam itu sendiri.”
“Yang ingin dibangun oleh Muhammadiyah adalah masyarakat atau Al Ummah yang sangat terkait dengan kekhalifahan, maka mereka dipersatukan dengan ummah,” ujarnya. (*)
Kontributor Slamet Hariadi Editor Mohammad Nurfatoni.