PWMU.CO-PCNA Babat mengadakan Pashmina (Pelayanan Remaja Sehat MIlik Nasyiatul Aisyiyah) di MI Muhammadiyah 02 Patihan, Ahad (27/10/2019).
Tema yang disosialisasikan camilan sehat, camilan generasi cerdas untuk murid MIM. Ini merupakan pelayanan perdana PCNA Babat setelah mengadakan pelatihan dasar kader Pashmina di Sendang Pucak Wangi, 14 Agustus 2019 lalu.
Pembicara Yunia Zahrotin Nisa’ dari PDNA Lamongan menyampaikan materi modul Emo Demo 3. Yaitu camilan sembarangan. Peserta adalah murid kelas 5 dan 6 sebanyak 36 anak.
“Anak-anak…jajanan apa yang kalian sukai dan sering dimakan?” tanya Yunia yang sudah menyiapkan beberapa bungkus jajanan yang biasa dimakan anak-anak.
Fasilitator meminta satu anak maju sebagai relawan. Anak itu diminta memasukkan jajanan ke dalam gelas diibaratkan lambung. Lalu satu sachet minuman serbuk juga dimasukkan gelas kemudian diseduh air panas. Lantas diaduk.
Selanjutnya fasilitator meminta dua anak lagi maju untuk bermain lempar bola ke dalam baskom. Bola adalah perumpamaan camilan anak. Baskom perumpamaan lambung anak. Pemenangnya adalah yang berhasil memasukkan bola terbanyak ke dalam baskom.
Fasilitator kemudian mengambil jajanan dalam gelas yang sudah diseduh air panas. Ditunjukkan pada anak-anak satu persatu. Mereka diminta mencium baunya. Reaksi anak-anak merasa jijik dengan bau dan wujudnya.
Jajanan dalam gelas yang sudah diseduh air panas tersebut diserahkan pada pemenang permainan lempar bola sebagai hadiah. Tentu saja anak itu menolak. Jijik melihatnya.
Yunia mengakhiri Emo Demo dengan memberikan kesimpulan, camilan yang tidak sehat sering terbuat dari bahan yang berbahaya dan tidak bergizi.
“Anak-anak, jangan berikan camilan sembarangan yang tidak sehat kepada adiknya meskipun dia menangis,” kata Yunia. Dia berpesan makanlah camilan sehat seperti buah-buahan, sayuran dan jajanan yang dibuat oleh ibu.
Ketua Tim Pashmina Babat Aprilia Susanti lega acara perdana Pashmina berjalan lancar. ”Semoga pada pelaksanaan selanjutnya semakin baik dan bisa istiqomah,” tuturnya. (*)
Penulis Yunia Zahrotin Nisa’ Editor Sugeng Purwanto