PWMU.CO-Ada perubahan zaman yang luar biasa yang perlu diantisipasi akibat pembangunan. Jalan tol trans Jawa yang sebentar lagi menyambung mulai Jakarta hingga Banyuwangi akan membawa perubahan besar bagi kota-kota kecil yang dilewati.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim H Nugroho Hadi Kusuma MSi saat ceramah Pengajian Ahad Pagi di Masjid Al Jihad Kompleks Pusat Dakwah Muhammadiyah Situbondo, Jl. Basuki Rahmat 221 Situbondo, Ahad (3/11/19).
Dia menyampaikan, jika jalan tol sudah menyambung hingga ke timur, 20 tahun ke depan kota Situbondo akan melejit menjadi kota ramai. “Surabaya ke Situbondo nantinya hanya 2 jam perjalanan. Begitu juga dengan Malang ke Situbondo,” katanya.
Karena itu dia meminta pimpinan Muhammadiyah bisa mengelola AUM dengan mempertimbangkan perubahan itu. ”Siapkan semuanya untuk menyambut perubahan itu. Masjid Al Jihad yang dikelola dengan sungguh-sungguh sudah menjadi cerita di mana-mana. Toiletnya banyak dan bersih. Warga Muhammadiyah kalau perjalanan ke Banyuwangi atau Bali selalu menyempatkan mampir di masjid ini,” katanya.
Dia mengajak ibu-ibu Aisyiyah bersemangat membangun rumah sakit Aisyiyah. Banyak rumah sakit Aisyiyah yang maju seperti di Ponorogo dan Sidoarjo. “Bisa menjadi tempat studi. Insya Allah gubernur kita Bu Khofifah akan siap membantu pembangunannya,” ungkapnya.
Sekolah-sekolah Muhammadiyah harus dikelola dengan baik, modern, dan sungguh-sungguh. Kalau sekarang siswanya belum banyak jangan berkecil hati.
”Dulu SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo (Muhipo) siswanya hanya 49 anak dari kelas satu sampai kelas tiga. “Karena dikelola dengan sungguh-sungguh, sekarang siswanya mendekati seribu. Setiap tahun ada siswanya yang kuliah di luar negeri seperti di China dan Turki,” terangnya.
Menurut Nugroho, mengurus Muhammadiyah itu membahagiakan. Orang yang tidak mau mengurus Muhammadiyah akan susah. “Lihat itu Ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Situbondo. Dulu biasa saja sekarang jadi gemuk meski tinggal di panti asuhan,” candanya disambut tawa hadirin.
Menyitir hadits riwayat Bukhari, Nugroho menyampaikan Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk menyambung tali persaudaraan, berbicara jujur, memikul beban orang lain, suka membantu orang yang tidak punya, menjamu tamu dan senantiasa mendukung kebenaran.
Jadi jangan protes iuran BPJS naik. Itu peluang untuk berdakwah. Kita bisa membantu orang miskin untuk bayar BPJS. “Coba ibu-ibu Aisyiyah dimulai lagi program jimpitannya. Insya Allah akan banyak orang yang bisa ditolong,” ajaknya.
Program-program Musyawarah Daerah (Musyda) Muhammadiyah Situbondo tahun 2021 harus lebih aplikatif. “Kalau tol sudah jadi maka akan banyak orang dari luar daerah seperti Surabaya yang tinggal di Situbondo. Maka akan dibutuhkan rumah makan, laundry bahkan hotel syariah,” tegasnya. (*)
Penulis Sugiran Editor Sugeng Purwanto