PWMU.CO – Rektor Universitas Maarif Hasyim Latief (Umaha) Sidoarjo Dr Ahmad Fathoni MPd punya cara tersendiri untuk menulis artikel. “Apa yang saya sampaikan di audiens, saya rekam, saya tulis kemudian saya jadikan artikel,” kata dia.
Dia membagikan kiatnya itu saat menjadi pembicara dalam Pelatihan dan Lomba Karya Jurnalistik yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, di Fave Hotel Sidoarjo, Rabu (6/11/19).
Dia menjelaskan, artikel itu jenisnya ada dua: artikel ilmiah dan populer. “Artikel populer merupakan tulisan yang membahas tema-tema populer yang menyentuh perasaan, pikiran, dan jiwa. Sedangkan artikel ilmiah membahas fakta yang benar-benar terjadi,” terangnya.
Untuk publikasi artikel populer, sambungnya, boleh dari kejadian yang tidak nyata. Namun harus ada sentuhan hati, rasa, dan perasaan sehingga artikel populer akan menarik minat seseorang untuk membacanya.
“Kemudian untuk artikel ilmiah itu bisa dipublikasikan melalui prosiding atau dibuat jurnal. Bedanya prosiding dengan jurnal ada pada presentasinya,” terangnya.
Prosiding itu, lanjutnya, adalah kumpulan artikel yang dipresentasikan masing-masing penulis dalam seminar internasional kemudian dibukukan. “Sedangkan jurnal itu artikel ilmiah yang sudah ter-publish namun belum tentu dipresentasikan,” ujarnya sambil bercerita jika artikel yang dia buat banyak yang merupakan pengalaman pribadi saat mengisi seminar.
Dia mengaku tidak pernah menyiapkan materi secara khusus saat akan berbicara pada sebuah seminar. Namun begitu di forum, materi mengalir sendiri. Itulah yang kemudian dia tulis menjadi artikel. Sampai sekarang dia sudah menulis 34 artikel di jurnal internasional yang di-review empat negara.
Dinas Pendidikan Sidoarjo mengundang 100 guru PAUD, TK/RA, SD/MI, SMP/MTS dan SMA/SMK untuk mengikuti pelatihan bertema “Penguatan Pendidikan Karakter, Budaya Literasi, dan Pendidikan Kewirausahaan dalam Mewujudkan SDM Unggul”.
Selain Ahmad Fathoni, nara sumber lainnya adalah redaktur opini Jawa Pos Agus Muttaqin dan dosen Universitas Negeri Surabaya Prof Dr Suyatno MPd. (*)
Kontributor Wahyu Murti. Editor Mohammad Nurfatoni.