PWMU.CO – Sebanyak 25 guru dari SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) dan SD Muhammadiyah 2 GKB (SD Berlian School) Gresik mengikuti Pelatihan Membirama di Berlian Library, Kamis (7/11/19).
Pemateri latihan pembirama atau dirigen adalah Ayu Mira ST SPd, Kepala TK Aisyah 40 Pondok Permata Suci (PPS) Gresik. Dia juga Ketua Lembaga Kebudayaan (LK) Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik.
Di awal pelatihan, para peserta terlihat canggung. Namun berkat tangan lincah Ayu Mira dan kepiawaiannya dalam menyampaikan materi, rasa canggung itu akhirnya berubah menyenangkan.
Peserta pelatihan membirama yang biasanya terdiri dari perempuan, kali ini juga diikuti oleh laki-laki. Mereka belajar membirama karena minimnya kader dirigen laki-laki di Muhammadiyah
Ayu Mira mengungkapkan, tak elok rasanya jika di forum PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah) atau PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) yang kebanyakan pesertanya adalah laki-laki tapi pembirama saat menyanyikan Mars Sang Surya adalah perempuan. Itulah sebabnya dia sangat mengapresiasi adanya peserta laki-laki pada pelatihan kali ini.
Ahmad Nasafi, adalah salah satu peserta lelaki itu. Guru SD Berlian School itu mengungkapkan, menjadi dirigen ternyata tak semudah yang dibayangkan.
“Tapi pelatihan ini sangat seru. Saya yang asalnya tidak tahu, sekarang jadi tahu bahwa membirama juga harus bisa baca partitur dan harus tahu ketukan tiap biramanya,” ujarnya.
Sulistiyawati, peserta lain, juga mengungkapkan bahwa pelatihan membirama sangatlah bermanfaat. “Agar ketika ditunjuk menjadi dirigen kita tidak grogi karena sudah tahu ilmunya. Saya ingin ada pelatihan selanjutnya,” ungkapnya.
Pelatihan yang berlangsung selama tiga jam terbagi menjadi dua sesi, yakni pemaparan materi dan praktik. Di praktik diambil dua peserta terbaik, yakni Asmaul Husna SPd dan Nur Hakiky SPd.
Keduanya mengungkapkan kekagetannya saat dinobatkan sebagai peserta terbaik. “Karena pesertanya bagus bagus saat uji perform dan sudah memiliki jam terbang tinggi,” ujar Husna yang diiyakan Hakiky. (*)
Kontributor Nur Hamidah. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post