PWMU.CO-Rasulullah pernah mengatakan dalam hadits bahwa kiamat begitu dekat. Begitu dekatnya diisyaratkan dengan begitu dekatnya jari tengah dan telunjuk. Namun kenapa sampai sekarang belum terjadi kiamat juga?
Penulis buku best seller serial akhir zaman Abu Fatiah Al Adnani punya jawabannya. Itu dia sampaikan ketika ceramah di Masjid Suldamiyah Rais Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Selasa (12/11/19).
“Manusia mungkin merasakan kiamat itu masih sangat lama. Namun itulah pemikiran dan pandangan manusia yang dangkal. Rabb kita dan RasulNya menganggap bahwa kiamat itu begitu dekat,” kata Abu Fatiah.
Dia menjelaskan, Rasulullah saw juga memberikan perumpamaan sisa umur umat Islam seperti sisa waktu Ashar hingga terbenamnya matahari.
“Karena dalam riwayat lain disebutkan, umur orang Yahudi seperti jarak antara waktu Subuh dengan Duhur. Sedang umur orang Nashrani seperti jarak antara waktu Duhur dengan waktu Ashar. Maka terbenamnya matahari bisa bermakna berakhirnya umur umat Islam, yaitu ketika datangnya angin lembut yang mencabut setiap nyawa yang di dalam hatinya ada keimanan walapun sebesar biji zarrah,” ujar pria kelahiran Jakarta.
“Maka di muka bumi tinggal tersisa orang kafir. Sehingga kiamat dalam bentuk kehancuran alam semesta akan menimpa kepada mereka,” jelasnya.
Ustadz Fatiah menambahkan, menjelang terjadinya kiamat ada fitnah-fitnah seperti sepotong malam yang gelap gulita, pada pagi hari seseorang dalam keadaan beriman, tetapi pada sore hari ia menjadi kafir.
Dia menyebut fenomena menjual agama dengan kepentingan dunia itu tanda kiamat makin dekat. “Untuk skala lokal, barangkali yang paling nyata adalah fenomena kesulitan hidup, problem ekonomi, kemiskinan dan kesengsaraan yang menyebabkan seseorang dengan mudah menukar agamanya,” ungkapnya.
Tips menghadapi fitnah akhir zaman, menurut dia, berpegang kepada ilmu. “Di akhir zaman dunia akan menjadi gelap, dengan cahaya yakni ilmu akan mampu menuntun manusia dari kepekatan sehingga orang yang mempunyai bekal ilmu tidak akan khawatir di akhir zaman,” tandas direktur CV Arafah Group. (*)
Penulis Faiz Rijal Izzuddin Editor Sugeng Purwanto