PWMU.CO – Lagu Count on Me yang dinyanyikan seluruh siswa dan guru SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik terdengar di halaman sekolah pagi itu, Jumat (15/11/19).
You can count on me like 1, 2, 3
Kamu bisa mengandalkanku seperti 1, 2, 3
I’ll be there
Aku kan datang
And I know when I need it
Dan aku tahu saat aku membutuhkannya
I can count on you like 4, 3, 2
Aku bisa mengandalkanmu seperti 4, 3, 2
And you’ll be there
Dan kamu akan datang
Cause that what friends are supposed to do
Karena begitulah seharusnya teman
Lagu yang dipopulerkan Bruno Mars menambah haru dan hangat acara farewell (perpisahan) Exchange Participant asal Portugal Renata Machado Krakhofer Marnoco e Sousa. Gadis 24 tahun itu telah menyelesaikan tugasnya sebagai intern teacher (guru tamu) selama enam pekan di sekolah yang berlokasi di Jalan Amuntai 01 GKB Gresik.
Selama bertugas di SDMM, Renata dikenal periang dan mudah beradaptasi dengan lingkungan sekolah, khususnya masyarakat Muslim. Keingintahuannya tentang Islam, membuatnya antusias mengikuti setiap kegiatan dan perayaan Islam di sekolah. Ia bahkan memperhatikan siswa dan guru saat menjalankan shalat.
Selain itu, ia juga minta diantar berkunjung ke Masjid Akbar Surabaya (MAS). Menurut pengakuan Arif Wahyudi, guru yang menemaninya berkunjung ke MAS, Renata sangat kagum dengan suasana masjid dan ornamen di dalamnya. “Cantik, katanya,” ujar Yudi, sapaan akrab Arif Wahyudi.
Di sela kegiatannya mengajar Bahasa Inggris di SDMM, anak pertama dari tiga bersaudara itu juga berkunjung ke Makam Sunan Giri untuk mengetahui penyebaran Islam di Gresik. Dalam hal pertukaran budaya, Renata tidak hanya berbagi dengan siswa SDMM, tapi juga dengan Play Group Tunas Aisyiyah, TK Aisyiyah 36, dan SD Alam Muhammadiyah Kedanyang.
Meski baru pertama ke Indonesia, Renata mengaku telah mengetahui banyak tentang Indonesia dari siswa-siswi SDMM. Selain mengajar Bahasa Inggris, Renata disuguhkan beragam makanan dan minuman tradisional, tarian tradisional dari berbagai suku, hingga perayaan hari besar nasional dan Islam.
Hal tersebut membuatnya senang dan sangat berterima kasih kepada keluarga besar SDMM. “I want to say thank you to SDMM and to all the teachers. I could never explain how happy I am to made the decision to come to this experience that made me feel so scared once,” ujarnya tidak pernah bisa menjelaskan betapa bahagianya ia membuat keputusan untuk mengikuti pengalaman ini yang membuatnya merasa sangat takut sekali di awal.
Tetapi setelah bergabung dengan SDMM, ia merasa tidak akan pernah benar-benar berada di rumah lagi, karena sebagian dari hatinya akan selalu berada di sekolah ini. “But now I feel that I will never be completly at home again, because part of my heart will always be here with you. Thank you so much for showing me your culture,” ungkapnya berterima kasih banyak telah menunjukkan budaya Indonesia dan Islam kepadanya.
Baginya, SDMM telah membuatnya berubah pikiran tentang banyak hal dan sadar, ia dapat melakukan semua yang ia inginkan. “You made me change my mind about a lot of things and made me realized I can do everything I want. And thank you for never let me feel alone this hole time,” ujarnya berterima kasih karena tidak pernah membiarkannya merasa sendirian selama ini.
Di sela menyampaikan sambutan, Renata tampak mengusap air matanya berulang kali. Ia tak kuasa menahan tangis. “Obrigada!” ucapnya mengucapkan terima kasih dalam bahasa Portugal.
Sementara itu, Penanggung Jawab International Class Program (ICP) Pradita Eka Putri menyampaikan maaf kepada Renata jika ada kekurangan dalam melayaninya selama enam pekan bertugas di SDMM. Ia berharap semua aktivitas yang telah dijalani bersama bisa menjadi kenangan dan ketika Renata kembali ke Portugal, akan menjadi bagian dari cerita hidupnya yang tak kan terlupakan.
“My personally, as your partner here, I appologize for all. I would like to say thank you so much for the house family, for your support and also for our principal, Ikwam, and all teachers, thank you for your cooperation so everything can run well until today,” ujarnya berterima kasih kepada semua pihak, baik keluarga asuh, kepala sekolah, Ikwam, dan semua guru sehingga semua dapat berjalan lancar.
Turut hadir pula house family (keluarga asuh) Rudi Setiawan dan Winda Hendriyani di acara perpisahan Renata. Dalam sambutannya, Rudi mengaku senang atas kehadiran Renata dalam keluarganya. Banyak hal yang menjadi pelajaran baru baginya dan kedua anaknya, khususnya dalam hal menerima perbedaan, baik agama, adat, dan bahasa. “Terima kasih juga kepada SDMM yang telah memberi kesempatan kepada kami,” ujarnya.
Kepala SDMM Ahmad Faizun juga mengucapkan terima kasih khususnya kepada keluarga Rudi Setiawan yang telah berkenan menjadi orangtua asuh selama enam pekan. “Ini memang bukan hal yang mudah. Terima kasih atas dukungan dan support-nya,” ungkapnya. (*)
Kontributor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni