PWMU.CO-Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) bersama dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Majelis Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik melaksanakan Telaah Buku Al Islam untuk guru SMP/MTs dan SMA/MA/SMK Muhammadiyah di Gedung Dakwah Gresik, Sabtu (16/11/19).
Sekretaris Majelis Dikdasmen PDM Gresik M Fadloli Aziz menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan dua sesi pertemuan. Pertemuan pertama merupakan in service training dilaksanakan pada Sabtu (2/11/19). Materinya teknik telaah buku dan pembagian kelompok penelaah buku sesuai bidang Alquran, Hadits, Aqidah Akhlaq, Fiqih, dan Tarikh.
“Kemudian para guru al Islam membawa tugas telaah buku di sekolahnya masing-masing atau on the job learning untuk ditelaah sekaligus membuat soal pengayaan tiap bidang,” kata Aziz, panggilannya.
“Pertemuan kedua diadakan Sabtu ini dengan kegiatan diskusi hasil telaah buku. Para guru al Islam sesuai bidang dan jenjang masing-masing mempresentasikan hasil telaahnya di depan guru al Islam yang lain,” tuturnya.
Ketua MTT PDM Gresik Drs A Mudhoffar MMPd menjelaskan, tujuan diadakannya kegiatan ini untuk guru Al Islam. “Terkadang ada buku al Islam yang diajarkan di sekolah Muhammadiyah terdapat ketidaksesuaian dengan yang diputuskan tarjih. Tujuan telaah buku ini salah satunya agar kita menyempatkan diri belajar bersama sekaligus berusaha menelaah isi buku al Islam yang ada,” tutur Ustadz Mudhofar.
“Lebih lanjut hasil telaah buku bisa digunakan sebagai saran atau rekomendasi kepada Majelis Dikdasmen PWM Jatim melalui Majelis Dikdasmen PDM Gresik untuk perbaikan kualitas buku al Islam yang telah diterbitkan,” tambah Wakasek Ismu SMAM 1 Gresik tersebut.
Ketua PDM Gresik Dr Taufiqullah Ahmady MAg dalam kajian iftitah menyampaikan pentingnya penguatan nilai karakter Islami melalui budaya organisasi di sekolah Muhammadiyah.
“Majunya sekolah bisa diraih jika sistem organisasi sekolah berjalan dengan baik. Budaya organisasi sekolah merupakan jantungnya sekolah.”
Ustadz Taufiqullah, panggilannya, mengatakan, tidak semua sekolah berhasil mengarahkan para individunya untuk membentuk budaya organisasi sesuai dengan visi misinya.
“Sekolah Muhammadiyah meskipun dikategorikan sebagai sekolah Islam belum tentu di setiap sekolah Muhammadiyah perilaku warganya dapat membentuk budaya organisasi yang mencerminkan ajaran islam dan nilai-nilai kemuhammadiyahan,” tuturnya. (*)
Penulis M Fadloli Aziz Editor Sugeng Purwanto