PWMU.CO – Wajah Hj Zumaroh Huda sumringah. Dia tak dapat menyembunyikan rasa bahagia di hatinya.
Maklum, tidak semua orang bisa mencapai apa yang dia peroleh. Mendapat penghargaan yang diserahkan langsung oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof Muhadjir Effendy, adalah sebuah keistimewaan.
Pada acara Tanwir II Aisyiyah dan Milad 100 Tahun TK Asiyiyah yang berlangsung di Universitas Islam Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Sabtu (16/11/19), dia mendapat penghargaan sebagai Pegiat/Guru TK Aisyiyah Provinsi Jawa Timur.
Dalam Piagam Penghargaan No. 05/PPA/A/XI/2019 yang ditandatangani Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Dra. Siti Noordjanah Djohantini MM MSi itu, Zumaroh Huda mendapat penghargaan dan apresiasi atas dedikasinya di dunia pendidikan melalui TK Aisyiyah.
Kategori pegiat diberikan pada guru yang pernah merintis berdirinya TK, menjadi pendidik di TK tersebut, dan mempelopori berdirinya TK di sekitar tempat tinggalnya. “Awalnya mendirikan satu TK, sekarang sudah berkembang menjadi lima TK,” ujar Bu Zum, sapaan akrabnya.
Penghargaan itu tak lepas dari perjuangan panjang Bu Zum dalam mendirikan, mengelola, dan merawat TK Aisyiyah. Wanita kelahiran Gresik, 28 September 1954 ini memulai perjuangan dengan jabatan ‘guru bergilir’ yang tugasnya membantu kepala sekolah mengajar bergiliran bersama tiga orang temannya di PGA (Pendidikan Guru Agama). Akhirnya, jabatannya naik menjadi ‘GTT’ alias ‘guru tetap tanpa honor’.
Ketertarikan pada dunia pendidikan mendorongnya bermusyawarah dengan pimpinan Aisyiyah di desa tempat tinggalnya: Desa Padangbandung, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, untuk mendirikan TK. Maka pada tahun 1970, berdirilah TK Aisyiyah 07 Padangbandung.
Ibu yang dikaruniai lima putra ini melanjutkan ‘pahit getirnya’ mendirikan TK. “Mulai menyusun KBM (kegiatan belajar mengajar)-nya, menata ruang belajar, dan menyiapkan bahan dari alam sekitar,” ujar Bu Zum.
Tapi hasil jerih payahnya itu tidak berlangsung lama. Malamnya terdengar suara gemuruh. “Ternyata sekolah kami longsor dan masuk ke dalam Sungai Bengawan Solo,” tuturnya.
Melalui perjalanan yang panjang, Bu Zum telah berhasil memprakarsai berdirinya empat TK Aisyiyah di Kecamatan Dukun. Yaitu TK Aisyiyh 10 Dukunanyar (1973), TK Aisyiyah 23 Mojopetung (1981), TK Aisyiyah 30 Sembunganyar (1986), dan TK ABA 32 Mentaras (1990).
Berikut organisasi yang pernah ditekuninya:
- Ketua IGTKI Kecamatan Dukun (1977-1989).
- Ketua Pimpinan Daerah Ikatan Guru Aisyah Bustanul Athfal (1984-1993).
- Bendahara Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik(2003-2010).
- Wakil Ketua Pimpinan Wilayah IGABA Jawa Timur (2009-2013).
- Bendahara PDA Kabupaten Gresik (2010-2015).
- Wakil Bendahara Pimpinan Wilayah IGABA Jawa Timur (2013-2017)
- Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan PDA Kabupaten Gresik (2015-2020).
- Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Kecamatan Dukun (2015-2020).
Selamat! (*)
Kontributor Estu Rahayu. Editor Mohammad Nurfatoni.