PWMU.CO – Zala Shinwari merasakan takjub saat mengikuti kegiatan Quran Day bersama siswa kelas 8 International Class Program (ICP) SMP Muhamamdiyah 12 GKB Gresik (Spemdalas), Sabtu (16/11/2019).
Guru tamu dari Afghanistan ini menyampaikan memperoleh ketentraman hati mendengarkan ayat-ayat Alquran yang dilantunkan oleh siswa saat bergabung di tadarus bulanan Spemdalas ini.
Dia menceritakan, ada sesuatu yang berbeda dengan yang biasa dilakukan oleh masyarakat muslim di negaranya.
“I feel something different when I recite Alquran with the students here. We are at Afghanistan usually reciting Alquran so fast and fast without think tajwid,” katanya.
Kalimatnya itu artinya, saya merasa ada yang berbeda saat membaca Alquran bersama siswa di sini. Kami di Afghanistan biasanya membaca Alquran sangat cepat dan cepat tanpa berpikir tajwidnya.
”When I read the Alquran with Spemdalas students, the intonation is good and distinctive, pleasant to hear in the ears, read it slowly and good recitation. This is different from Afghanistan, we read it very fast and fast,” ujarnya lagi.
Artinya, ketika membaca Alquran bersama siswa Spemdalas, intonasinya bagus dan khas, enak didengar telinga, membacanya pelan-pelan dan bagus bacaannya. Ini sangat berbeda dengan di Afganistan, kami membacanya sangat cepat dan cepat,” terangnya.
Kegiatan Quran Day, siswa tadarus Alquran secara bersama surat Al Jumuah dan Al Mulk. Kemudian membaca secara bergantian beberapa surat pada juz 29. Siswa Spemdalas membaca secara tartil dengan menggunakan irama Hijaz dari metode Tajdied yang biasa diajarkan dan dilatihkan di sekolah.
Ini yang membuat Zala dapat merasakan keindahan alunan kalam Allah. Saat ikut ngaji bersama, dia katakana, beberapa kali kehilangan jejak ayat. Karena irama dan metode membaca Alquran yang berbeda dengan yang selama ini ia lakukan.
Zala menceritakan, di tempat tinggalnya pembiasaan mengaji hampir selalu terdengar menjelang pelaksanaan shalat lima waktu. Setiap pagi usai shalat Subuh, bersama ayah dan ibunya juga mengaji di rumah.
Kali ini dia merasakan sangat tersentuh kala mengikuti kegiatan Quran Day di rumah Ahmad Fajrul Falah, siswa kelas 8 ICP di Jalan Amuntai II Nomor 13 GKBi.
“I thought of my family in Afghanistan. The children here are very pleasant, the teachers are very kind and giving attention, their mothers are also close each other. Its makes me remember the message my mam never leave prayer five times and recite the holy Alquran,” tuturnya.
Artinya, saya jadi terpikir keluarga di Afganistan. Anak-anak di sini sangat menyenangkan, guru-gurunya sangat baik dan memberikan perhatian, mamanya juga saling akrab. Ini menjadikan saya teringat pesan mamaku jangan pernah meninggalkan shalat lima waktu dan bertadarus Alquran,” katanya dan terlihat matanya mulai berkaca-kaca.
Kebersamaan Zala bersama siswa Spemdalas sudah berlangsung selama 6 pekan. Waktu Quran Day yang dia ikuti ini adalah hari terakhir gadis berusia 26 tahun di sini berbagi wawasan keinternasionalan. Sharing budaya Islam dan juga bahasa Inggris.
Usai melaksanakan kegiatan Quran Day, mahasiswa yang sudah tinggal di Indonesia selama 3 bulan ini berpesan kepada siswa kelas 8 ICP supaya tetap fokus pada cita-cita masa depan, dengan belajar, mengelola waktu dan kesehatan diri dengan baik. Terlebih menyayangi orangtua dimanapun kita berada.
“No matter how busy we are, no matter how far we are. Let’s take time for our parents so that we get closer, get happiness and peace of mind in living this life,” pesannya kepada para siswa.
Artinya, sesibuk apapun kita, sejauh manapun kita berada. Mari sempatkan waktu untuk orangtua kita agar kita semakin dekat, memperoleh kebahagiaan dan ketentraman hati dalam menjalani kehidupan ini.
Kedatangan Zala menjadikan kegiatan Quran Day lebih bermakna dan terjalin keakraban di antara siswa dan orangtua. Dalam kesempatan itu para wali siswa juga hadir.
Pada hari yang sama kegiatan Quran Day Spemdalas juga dilaksanakan di 21 rumah siswa lainnya baik dari kelas 7, 8 dan 9 di perumahan Gresik Kota Baru (GKB) dan sekitarnya. (*)
Penulis Anis Shofatun Editor Sugeng Purwanto