PWMU.CO – Salah satu kunci mengelola organisasi modern terletak pada komunikasi dan adjustable (kemampuan menyesuaikan diri).
Hal ini disampaikan oleh Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB Gresik Nanang Sutedja SE MM saat gathering setelah kegiatan Mugeb Gowes di Restoran Nyak Tewel Puri Widya Kencana, Citra Land Surabaya, Ahad (17/11/19).
Kegiatan Mugeb Gowes diikuti oleh 43 peserta yang berasal dari anggota PCM GKB, Majelis Dikdasmen GKB, guru, dan karyawan Mugeb School yaitu SDM 1 GKB, SDM 2 GKB, SMAM 10 GKB, dan SMAM 10 GKB. Turut hadir Ketua PCM GKB Gresik Muhammad Jufrie BA SSos.
Dalam suasana penuh kekeluargaan dan santai, Nanang menyampaikan kegiatan gowes tidak hanya mengeluarkan keringat dan menggelontorkan lemak dalam tubuh. Namun memiliki makna yang esensial khususnya dalam mengelola sebuah organisasi besar seperti amal usaha Muhammadiyah.
“Gowes tidak sekadar bersepeda, ada tujuan di baliknya selain memperkuat kekeluargaan dan sinergisitas yang selama ini terjebak dengan rutinitas masing-masing,” katanya.
Lulusan Magister Managemen Universitas Airlangga ini mengajak kepada 43 peserta agar terus merawat energi positif dan sinergisitas dalam menjalani kehidupan terlebih saat menjalankan amanah di persyarikatan.
Dalam kegiatan gowes yang menempuh jarak sekitar 7 kilometer, ada pelajaran penting yang bisa diperoleh yakni belajar untuk dapat menempatkan dan menyesuaikan diri dengan situasi dan lingkungan baru.
“Saya yakin tidak semua orang suka gowes. Ada yang setahun sekali, sebulan sekali, sepekan, dan bahkan ada yang menunggu jalur undangan,” katanya disambut tertawa peserta.
Pada kegiatan Mugeb Gowes ini terlihat bahwa sinergisitas tim sangat diperlukan. Tim supporting mulai dari bagian kesehatan, sarana, tim survei dan penunjuk rute, erta bagian logistik dipersiapkan dengan baik untuk memfasilitasi kebutuhan penyelenggaraan gowes.
“Walaupun tidak menyukai dan tidak bisa bersepeda, bisa turut ambil bagian seperti Ustdzah Siti Latifah SPd yang selalu siap sedia mengawal kebutuhan logistik, air minuman, makanan baik selama perjalanan ataupun saat di tempat gathering bagi peserta, tanpa tim konsumsi, tanpa tim sarpras tidak mungkin berjalan baik aktivitasnya,” ucap Nanang disertai tepuk tangan meriah peserta
Pria yang hobi cycling ini mengajak kepada peserta agar terus merawat sinergi, saling menghargai dan sikap penyesuaian diri terhadap perubahan. “Belajar menyesuaikan diri itu tidak gampang oleh karenanya harus terus berupaya adjustable dengan perubahan lingkungan yang ada di lingkungan Muhammadiyah GKB,” jelasnya
Pada akhir acara, Nanang memberikan semangat agar terus menjaga kekompakan dan komunikasi serta menjalani tugas dan amanah sebegai penggerak persyarikatan dengan penuh kegembiraan.
“Mari terus jaga kekompakan hingga akhir masa, dan kembali ke persyarikatan dengan perasaan gembira dan menggembirakan,” pesannya.(*)
Kontributor Anis Shofatun. Editor Mohammad Nurfatoni.