PWMU.CO – Ustadz H Charis Bangun Samodra berbagi cara mengubah catatan amal keburukan menjadi catatan amal kebaikan dalam Forum Kajian Dakwah Islam (FKDI), Rabu (13/11/19).
Kegiatan yang diinisiasi Ikatan Wali Murid (Ikwam) SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik itu digelar di Masjid At Taqwa Perumahan Pongangan Indah (PPI) Manyar, Gresik.
Ustadz Bangun, begitu ia akrab disapa, mengatakan tidak ada satu pun manusia yang tidak berbuat dosa. Ia meyakinkan, Allah tidak pernah tidak menerima taubat hamba-Nya. “Istighfarlah seperti Rasul minimal 100 kali per hari,” ujarnya.
Ia kemudian menjelaskan tujuh nikmat taubat di hadapan peserta FKDI yang tidak hanya diikuti wali murid SDMM, tapi juga Play Group Tunas Aisyiyah PPI dan TK Aisyiyah 36 PPI.
Pertama, Allah janjikan dosanya ditutup. Di Padang Mahsyar tidak dibacakan. (Attahrim ayat 8). Kedua, apa yang kita taubatkan dipindah Allah menjadi catatan amal kebaikan. (Alfurqan ayat 70)
Ketiga, apapun yang kita lakukan di muka bumi ini jika kita bertaubat akan membawa keberuntungan. (Annur ayat 31 dan Alqashash ayat 67)
Keempat, orang yang bertaubat, masuk surga tanpa mampir ke neraka. (Maryam ayat 60)
Kelima, orang yang bertaubat, Allah janjikan hatinya senantiasa condong dalam kebaikan. (Attahrim ayat 4)
Keenam, siapapun yang bertaubat dijanjikan hidupnya diberikan kenikmatan, misalnya nikmat saat dicabut nyawanya, nikmat saat di alam kubur, dan nikmat saat di alam barzah (Hud ayat 3)
Ketujuh, hamba yang bertaubat dicintai oleh Allah. (Albaqarah ayat 222)
Ustadz Bangun menekankan, untuk mendapatkan tujuh kenikmatan dari bertaubat, ada syarat dan ketentuan yang berlaku, yaitu iman Islam, bertaubat karena Allah, menyesalinya, dan bertekad, dan berjanji tidak mengulangi.
Bila menyangkut manusia lain, maka harus segera diselesaikan. Ia menambahkan, taubat diterima sebelum roh sampai kerongkongan. “Taubatnya nasuha yaitu taubat dengan sungguh-sungguh,” tegasnya. (*)
Kontributor Fithratul Uyun dan Meita Ayu Nirmala. Editor Mohammad Nurfatoni.