PWMU.CO – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim mengusulkan lima kader untuk menjadi anggota Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam muktamar tahun depan. Lima nama tersebut diumumkan pada sesi konsolidasi muktamar dalam acara Perayaan Milad Ke-107 Muhammadiyah yang digelar PWM Jatim di Umsida, Sabtu (23/11/19).
Lima nama tersebut adalah Muhadjir Effendy, M. Saad Ibrahim, Ahmad Jainuri, Syafiq A. Mughni, dan Muhammad Ziyad. “Mereka nanti yang kita usulkan di Muktamar. Itu sudah menjadi kesepakatan,” tutur Wakil Sekretaris PWM Biyanto.
Dia menambahkan, Muktamar Ke-48 Muhammadiyah di Surakarta yang akan berlangsung pada 1 – 5 Juli 2019 mendatang memiliki aturan yang ketat. Termasuk mengenai pembayaran dan registrasi.
“Muktamar kali ini sangat ketat. Jadi mohon ditaati. Termasuk membayar iuran yang ditetapkan. Registrasinya nanti secara online,” katanya di hadapan para peserta konsolidasi yang terdiri dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Jatim.
Untuk mempermudah pendaftaran, PWM jatim menawarkan kepada PDM dan PCM se-Jatim untuk didaftarkan secara kolektif. “Kalau mau, nanti biar PWM saja yang mendaftarkan dari cabang dan daerah. Biar lebih mudah koordinasinya,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, saat ini hampir seluruh penginapan di Surakarta sudah penuh. Banyak yang sudah dipesan untuk muktamar. Meski demikian, pihaknya terus berupaya untuk mencari penginapan bagi para kader Jatim yang datang di acara akbar tersebut.
“Saya beberapa waktu ngecek ke Surakarta. Ternyata semua hotel dan homestay sudah penuh. Tapi sampai sekarang, masih kami upayakan untuk cari penginapan,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris PWM Jatim Tamhid Masyhudi menegaskan, pihaknya akan mengkoordinasi semua peserta muktamar asal Jatim. Agar tidak terjadi miss komunikasi dalam acara besar tersebut.
“Biar enak, nanti kita koordinasi saja. Termasuk soal pembayaran juga. Bagaimana, setuju?” tanya Tamhid kepada para peserta konsolidasi.
“Setujuuu!” jawab mereka kompak. (*)
Kontributor Miftahul Ilmi. Editor Mohammad Nurfatoni.