PWMU.CO – Lazismu Kabupaten Gresik menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) untuk mengevaluasi pencapaian tahun 2019 dan membuat target penyaluran zakat, infak dan shadaqah tahun 2020, di SD Muhammadiyah 1 GKB Jalan Belitung IV/20 Gresik, Ahad (24/11/19).
“Saat ini sistem di Lazismu buttom up, jadi kebijakan-kebijakan di Lazismu ditelurkan dulu di daerah, lalu dibawa ke rapat kerja wilayah, dan selanjutnya ke pusat,” ujar Ketua Badan Pengurus Lazismu Gresik, Rojak SPd MPdI.
Menurut dia, kinerja Lazismu Gresik yang mencakup 14 Kantor Layanan (KL) dan Kantor Daerah (KD) mencapai angka Rp 5.903.642.257 per Januari-Oktober 2019. Sedang penerima manfaatnya mencapai 9.784 jiwa.
“Total target yang diberikan oleh wilayah Rp. 6.290.000.000. Semoga bisa tercapai di akhir Desember 2019. Bismillah, target 2020 kita menjadi Rp 8 miliar,” tambah Rojak.
Wakil Ketua Bidang Penghimpunan Badan Pengurus Lazismu Jawa Timur Imam Hambali MEI mengapresiasi kinerja Lazismu Gresik. ”Gresik untuk collecting zakat, infak, dan shadaqah termasuk terbesar di Jawa Timur. Gerakan sudah stabil, tinggal pembenahan-pembenahan,” ujarnya.
Imam juga memberikan semangat kepada 40 peserta, yang semuanya merupakan amil Lazismu. ”Amil (kelihatan) merupakan pekerjaan yang remeh, ini adalah pekerjaan mulia. Mari dengan bangga, tidak perlu takut menghadapi donatur,” ujarnya.
Menurutnya, garansi dari Allah lebih jelas, yang penting harus serius. “Saya ini ditinggal ayah saya di usia 4 atau 5 tahun. Saya sempat di bekerja di lembaga zakat lain, saya serius. Merintis program-program pendidikan, dakwah dan lainnya. Alhamdulillah, Allah memberikan banyak kemudahan. Saya tidak pernah melamar pekerjaan, namun dilamar,” ceritanya.
Selain Imam Hambali, tausiah juga disampaikan oleh Ketua Dewan Syariah Lazismu Gresik Dr Taufiqullah MPdI. “Amil Lazismu harus amanah, profesional, dan juga transparansi agar kepercayaan masyarakat tidak hilang,” ucapnya.
Dia menambahnya, Lazismu harus bersinergi dengan majelis dan lembaga di Muhammadiyah. ”Harus selalu connect, ada komunikasi timbal baik, bisa sejalan seirama,” ujarnya.
Di menegaskan, dalam zakat, ada aspek syariah yang tidak bisa dibantah yaitu 8 asnaf penerima zakat. Tapi menurutnya, dalam tataran fikih ada juga yang bisa diregulasi, seperti prioritas pemberdayaan dan pembangunan.
Dalam rapat kerja yang dilaksanakan pukul 08.00-16.00 WIB ini, Lazismu se-Kabupaten Gresik mencanangkan program pengadaan mobil layanan sosial (ambulance) untuk lima kantor layanan prioritas dan juga fokus dalam zakat produktif, yaitu pemberdayaan.
“Ada kantor layanan yang akhirnya memakai mobil pribadi untuk mengantar pasien. Hal ini karena permintaan yang melebihi kapasitas mobil ambulance. Lalu di daerah Gresik selatan, kita juga butuh fasilitas layanan tersebut, yang saat ini belum terfasilitasi,” ujar Rozak.
Prestasi membanggakan juga ditorehkan oleh tiga kantor layanan. “Kami mengapresiasi tiga KL, yaitu Gresik Kota Baru (GKB) yang memiliki penghimpunan tertinggi serta pelaporan terbaik se-Kabupaten Gresik,” ujar Kepala Kantor Lazismu Gresik, Minal Abidin SPd.
“Lalu disusul oleh KL Sidayu yang memiliki kinerja penghimpunan terbaik, konsisten dalam menghimpun zakat infak. Dan yang terakhir, kinerja pendistribuan zakat dan infak terbaik diperoleh KL Dukun,” papar Abidin. (*)
Konributor Liesna Eka Noviani. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post