ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Minggu, April 2, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Amplop Impian

Senin 9 Mei 2022 | 11:07
6 min read
24.2k
SHARES
75.6k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Hasan Basri BFC: Amplop Impian (Istimewa/PWMU.CO)

Amplop Impian; Oleh Hasan Bisri BFC; Jurnalis tinggal di Bogor.

PWMU.CO – Pagi itu, di 2008, saya siap-siap berangkat menuju lokasi hajatan besar salah satu direktur di perusahaan saya. Saya siapkan jas blazer hitam sehingga kesannya setengah resmi.

Maklum, ini hajatan yang bakal dihadiri orang-orang besar dan penting. Namun tidak formal karena di luar kantor dan di akhir pekan pula. 

Blazer saya lipat rapi dan saya masukkan tas. Maklum, perjalanannya menggunakan tiga kali pindah angkot sampai kantor. Lalu disambung dengan taksi. Jangan sampai, blazer yang sudah licin menjadi kusut. Ini acara hajatan orang penting dan dihadiri orang -orang penting pula, Bro.

Kisah itu

Alkisah, ketika salah satu direktur memanggil saya, saya langsung gegas menghadapnya. Beliau beda direktorat dengan saya.

“Ada yang bisa saya bantu, Pak?”

“Saya ada hajatan. Kamu yang mimpin doa ya,” pintanya.

“Kalau boleh tahu, dalam rangka apa, Pak?”

Pak Brata, sebut saja begitu, menyampaikan bahwa beliau akan dipindahtugaskan ke Macau selama beberapa tahun. Membuka cabang unit bisnis baru. Beliau bersama istri dan anak–anaknya. Setelah beliau menyebutkan kapan acara dan lokasi serta kalangan mana yang diundang, kemudian saya pamit.

“Insya Allah saya siap, Pak,” jawab saya sambil menyalami tangan beliau.

Keluar ruangan Pak Brata, saya senyum–senyum sendiri. Membayangkan amplop, eh isi amplopnya, bakal berlembar-lembar warna merah. Mengapa saya membayangkan begitu? Pertama, dua tahun sebelumnya, beliau mengundang qari, dai, dan daiyah asuhan saya (lewat audisi atau talent scouting). Tentang besaran kafalah atau bisyarahnya, juga dikonsultasikan ke saya.

Kedua, boleh dikatakan ini acara pribadi. Bukan acara dinas. 

Ketiga, acaranya berlangsung pada hari Ahad. Lagi pula, Pak Brata ini orangnya baik. Rajin ke masjid dan mudah memberikan sumbangan apabila diminta mendukung acara–acara di masjid kantor.

Bahkan, suatu saat pernah bilang ke saya ketika saya menghadap beliau menyodorkan proposal: “Saya ini tidak berani menolak, bahkan sekadar mengubah angkanya. Itu kalau yang datang aktifis masjid.”

Di titik ini, wajar kalau saya berharap bakal memperoleh kafalah yang besar pula saat saya diundang memimpin doa di acara beliau.

Pada hari–H, saya siap uang dalam dompet. Cukup untuk naik angkot tiga kali sampai kantor, lalu nyambung menggunakan taksi. Oh iya, saya tinggal di Bogor Timur. Angkot pertama dari rumah menuju Bekasi. Kedua menuju Jakarta Timur. Ketiga, dari tempat pemberhentian angkot, nyambung ke kantor yang juga masih di wilayah Jakarta Timur.

Sesampai di kantor, saya menelepon teman saya yang tinggal di dekat lokasi. Maklum, saat itu saya tidak banyak tahu daerah Jakarta Selatan. Pikir saya, teman saya bisa mengantarkan ke lokasi dan sekaligus menjadi teman bincang–bincang agar saya tidak terasing di lingkungan elite. 

Meski sudah saya rayu, teman saya menolak ikut karena tidak diundang. Akhirnya saya berangkat langsung menuju lokasi hajatan. Naik taksi agar saya tidak malu. Blazer pun sudah saya pakai. Alhamdulillah, uang yang saya siapkan untuk naik taksi juga tidak kurang. 

Ketika mengambil uang untuk membayar taksi, saya menghibur dompet. “Tenang saja, nanti pulangnya juga bakal penuh kok. Uangnya gede–gede, lagi.”

Sesampai di lokasi, saya bingung. Dari luar, bangunannya tidak menampakkan sebuah restoran. Pintu masuknya hanya sebuah kongliong sempit dan rendah. Juga, tidak dijaga. Dinding–dinding luarnya penuh dengan tanaman rambat berwarna hijau. Namun, banyak mobil mewah di parkiran.

Tapi masuknya lewat mana? Apakah memang di sini lokasinya? Mana papan nama restorannya? Ndesit bener ini orang! Ketika ada orang baru datang, lalu masuk melalui pintu kongliong sempit tadi, baru saya mengikutinya.

Di dalam, sudah ada Pak Brata bersama keluarga. Para tamu juga sudah berdatangan, meski belum semuanya. Acara belum dimulai. Sebagian bergerombol, barangkali teman akrab atau teman lama yang baru ketemu lagi. Sebagian lagi menikmati homeband yang melantunkan beberapa lagu. 

Saya mengambil tempat duduk sambil menikmati welcome drink. Tentu setelah menyalami Pak Brata untuk meyakinkan beliau bahwa saya sudah hadir tepat waktu.

Tak lama kemudian acara dimulai. Shahibul hajat memberikan sambutan dan pamit kepada para undangan, sekaligus mohon doa. Berikutnya saya dipanggil MC untuk membacakan doa. Saya menggunakan bahasa Arab dan bahasa Indonesia agar mudah dipahami shahibul hajat dan para undangan. 

Turun dari panggung, saya didekati seorang ibu setengah baya. Sambil tersenyum dia lalu berujar, “Saya kira bukan ustadz, karena tubuhnya kecil.” Saya lalu membalasnya dengan tersenyum hangat.

Pak Brata mempersilakan saya menikmati hidangan. Saya tidak begitu merasa asing, karena ada beberapa undangan yang makan sendirian di meja makan. 

Selesai makan, saya pamitan kepada Pak Brata. Beliau menyalami saya dengan hangat. Senyum khasnya juga menghias bibirnya. Lalu saya menuju pintu keluar, yang juga pintu masuk tadi. Saya perhatikan, tidak ada orang yang mengikuti saya. Juga, Pak Brata.

Apakah panitia atau Pak Brata lupa kalau saya pengisi acara di acara pribadinya yang perlu diselipi amplop? Ataukah saya dianggap sebagai bawahannya di kantor dan ini juga dianggap acara resmi kantor? Hem, di kantor saya memang spesial pembaca doa dan tentunya gratisan tanpa dibayar. Tapi, ini? Ini kan acara pribadi dan undangannya pun banyak yang tidak saya kenal. Untung tidak ada Rhoma Irama. Kalau Rhoma lihat, jangan-jangan akan bilang: Terlalu!

Di parkiran, saya membuka dompet. Kosong, tak ada rupiah. Saya buka–buka lagi lipatannya, barangkali ada keajaiban setelah membaca doa tadi. Tetap saja tidak terlihat lembaran uang oleh mata saya. “Syukurin Lu, abisnya ngandelin orang sih. Allah-nya mau dikemanain,” mungkin itulah rutuk dompet saya.

“Harusnya, isi gua dipenuhin dulu, baru berangkat,“ begitulah kira-kira nasihat lanjutan si dompet.

“Hai dompet, tahu apa Lu. Gua kan juga udah baca doa keluar rumah. Baca doa naik kendaraan.”

“Iya sih. Tapi ikhtiarnya kurang maksimal. Ngarepin-nya sama orang.”

Lupa Melibatkan Allah      

Sambil clingak-clinguk di parkiran, saya membaca istighfar. Lupa tidak melibatkan Allah dalam berniat. Bukankah Allah segala–galanya? Bukankah Allah yang punya uang dan bukannya manusia? Manusia hanya akan menerima titipan saja. Manusia itu seringnya PHP (pemberi harapan palsu). 

Saya masih jalan bolak–balik di sekitar parkiran. Sepertinya tidak ada tukang parkir, sehingga saya tidak ditanya atau dicurigai sebagai orang yang akan berniat jahat. Cukup lama juga. 

Di dalam masih berlangsung acara ramah–tamah dengan iringan homeband. Lupa juga saya kok tidak menghubungi teman saya yang rumahnya dekat lokasi hajatan. Siapa tahu ada waktu untuk menjemput saya dan meminjami uang untuk pulang. Ya, kalau lupa memang suka tidak ingat!

Tak berapa lama kemudian, setelah keringat mengucur di sekujur tubuh karena kepanasan (apalagi pakai blazer), seorang teman kantor menuju parkiran. Ia adik gitaris Tohpaty. Di dalam ruangan tadi saya tidak melihatnya. 

“Mas Hasan, ngapain? Naik apa,” tanya dia.

Dengan sedikit malu, saya menuturkannya. Dia tersenyum. 

“Ikut saya saja,” ajak dia.

Alhamdulillah, pertolongan akhirnya datang juga. Saya nunut sampai perbatasan Bekasi Selatan dan Bogor Timur. Lalu, saya sambung dengan ojek.

Sebuah pelajaran berharga. Sekali-kali jangan berharap kepada manusia. Berharaplah kepada Allah. Libatkan Allah secara sungguh-sungguh dalam segala niat kita. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: Hasan Bisri BFCKisah Berhikmah
SendShare9672Tweet6045Share

Related Posts

Kisah Pengidap ITP yang Siap Mati untuk si Bayi

Kamis 26 Januari 2023 | 07:53
895

Kisah Pengidap ITP yang Siap Mati untuk si Bayi (Ilustrasi freepik.com Premium) Kisah Pengidap ITP...

Sukses Berkarier, Ibu Muda Ini Akhirnya Mundur dari Perusahaan

Rabu 22 Juni 2022 | 09:25
13.9k

Sukses Berkarier, Ibu Muda Ini Akhirnya Mundur dari Perusahaan (foto illustrasi freepik.com) Sukses Berkarier, Ibu...

Kecelakaan Kijang Biru, Kisah di Antara Badarku dan Hajiku

Jumat 13 Mei 2022 | 09:42
669

Kecelakaan Kijang Biru, di Antara Badarku dan Hajiku; Kisah Nyata oleh Handayani, dokter dan dosen; tinggal di Surabaya. PWMU.CO - Di...

Doa Al-Fatihah Orangtua Tuntaskan Kesembuhan Sakit Saya

Senin 9 Mei 2022 | 07:43
1.4k

M. Anwar Djaelani: Doa Al-Fatihah Orangtua Tuntaskan Kesembuhan sakit Saya (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Doa...

Pengalaman Dirawat di ICU Covid-19, Ada Banyak Model Pasien

Kamis 12 Agustus 2021 | 22:04
2.6k

Aniek Indarti, Pengalaman Dirawat di Ruang ICU Covid, Ada Banyak Model Pasien. (Istimewa/PWMU.CO) Pengalaman Dirawat...

Pengalaman Sakit Covid-19: Ada Hikmah di Balik Musibah

Sabtu 17 Juli 2021 | 13:20
579

Mantan Sekretaris Umum MUI Jatim Ainul Yaqin (depan, kedua dari kanan) di Masjid Besar Barat...

Memeluk Islam karena Teka-teki

Rabu 14 Juli 2021 | 05:44
13k

Yus Sudarsih penulis Memeluk Islam karena Teka-teki (Istimewa/PWMU.CO) Memeluk Islam karena Teka-teki, oleh Yus Sudarsih,...

Pengalaman Jadi Tim Medis di Gaza: Kaget Bertemu Relawan Yahudi

Rabu 2 Juni 2021 | 11:12
8.1k

Dokter Jamaluddin saat menangani pasien di Gaza tahun 2010. Pengalaman Jadi Tim Medis di Gaza:...

Pengalaman Menegangkan Berkunjung ke Masjid Al-Aqsha

Kamis 20 Mei 2021 | 16:33
17.8k

Nisa Rachmah Nur Anganthi dengan latar belakang Kota Yerusaem (Istimewa/PWMU.CO) Pengalaman menegangkan berkunjung ke Masjid...

Pelajaran dari Wingko Idaman

Rabu 21 April 2021 | 12:47
301

dr Jamaludin: Pelajaran dari Wingko Idaman (Istimewa/PWMU.CO) Pelajaran dari Wingko Idaman, oleh Jamaluddin,dokter tinggal di...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Putranya Diterima di IPB lewat SNBP, Ini Harapan Ketua Komite Smamsatu

    18928 shares
    Share 7571 Tweet 4732
  • Tapak Suci Smamsatu Borong Medali Tingkat Nasional

    21970 shares
    Share 8788 Tweet 5493
  • Naik Lagi Jumlah Siswa Smamsatu yang Lolos PTN lewat SNBP

    9774 shares
    Share 3910 Tweet 2444
  • Dag-dig-dug Jantung Mantan Ketua IPM Smamsatu Ini Diterima di Unesa

    4732 shares
    Share 1893 Tweet 1183
  • Putri Kepala Smamsatu Diterima di Unair Jalur SNBP 2023

    11646 shares
    Share 4658 Tweet 2912
  • Tampil Apik di Musyab, Tim Musikalisasi Puisi Spemdalas Dinilai 99

    2402 shares
    Share 961 Tweet 601
  • Atlet Basket Smamsatu Masuk Jurusan Akutansi di SNBP 2023

    3203 shares
    Share 1281 Tweet 801
  • Naik Tajam, 36 Siswa Smamita Lolos SNBP 2023

    763 shares
    Share 305 Tweet 191
  • King Queen of Library SD Mugeb Kunjungi Perpustakaan Spemdalas

    2159 shares
    Share 864 Tweet 540
  • Rahasia Putri Kepala SD Mudipat Surabaya Diterima di Unesa

    1259 shares
    Share 504 Tweet 315

Berita Terkini

  • Empat Tips Menciptakan Keluarga HarmonisSabtu 1 April 2023 | 22:46
  • Menjadikan Syukur sebagai Bahan Baku Utama Kebahagiaan KeluargaSabtu 1 April 2023 | 21:17
  • Bacaan Gharib Jadi Ice Breaking Pengajian Ramadhan IniSabtu 1 April 2023 | 20:13
  • Belajar jadi saudagar
    Belajar Jadi Saudagar Kaya dari IbuSabtu 1 April 2023 | 16:19
  • Syarat taklukkan dunia
    Taklukkan Dunia Miliki Dua Syarat IniSabtu 1 April 2023 | 14:41
  • Mubaligh hijrah ramadhan
    Mubaligh Hijrah Ramadhan Muhi Gelar Pengajian Akbar di PCM KalikajarSabtu 1 April 2023 | 14:16
  • Islam Melahirkan Umat Unggul dan Peradaban MajuSabtu 1 April 2023 | 13:41
  • Siswa SD Musix Ikut Kuliah Histologi di Fakultas Kedokteran UM SurabayaSabtu 1 April 2023 | 13:30
  • Berorientasi ke Depan, Sekolah Muhammadiyah Jadi ModelSabtu 1 April 2023 | 13:03
  • Aktualisasi Islam Berkemajuan Merujuk pada Tiga Pertanyaan JibrilSabtu 1 April 2023 | 12:51

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!