PWMU.CO – Ada berbagai cara yang dilakukan oleh siswa SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik untuk merayakan Hari Guru Nasional yang jatuh pada hari ini, Senin (25/11/19). Selain melakukan upacara, mereka juga membuat surat cinta tanda terima kasih untuk guru mereka.
Hal tersebut dilakukan oleh kelas XI IPS 1 pada waktu pelajaran Bahasa Inggris. Guru mereka, M. Ali Safa’at SPd meminta mereka untuk menulis surat cinta kepada guru-guru, sebagai tanda terima kasih atas segala jasa yang telah guru berikan.
“Saya sengaja meminta mereka untuk menulis surat kepada guru, karena kebetulan materinya juga berkaitan dengan menulis surat. Dan momennya juga pas, yaitu berkaitan dengan hari guru. Saya berharap, mereka bisa menyampaikan ucapan terima kasih kepada guru mereka di surat tersebut,” kata Ali.
Dalam membuat surat cinta, guru kelahiran Bojonegoro, 37 tahun silam ini memberikan kebebasan kepada siswanya untuk memilih kepada guru siapa pun surat tersebut akan diberikan.
“Saya memberikan kebebasan kepada mereka untuk memilih guru yang akan mereka beri surat cinta tersebut. Yang terpenting, suratnya harus berbahasa Inggris,” katanya.
Setelah menulis surat cinta, para siswa segera menaruh surat tersebut ke dalam amplop, dan menuliskan di atas amplop tersebut, kepada siapa surat tersebut akan diberikan.
Tidak cukup sampai di situ, mereka juga pergi ke koperasi untuk membeli snack, seperti wafer, coklat, yang nantinya akan diberikan kepada guru mereka bersamaan dengan surat cinta tersebut.
“Jangan memandang harga coklat atau wafernya, tapi lihatlah ketulusan kami dalam memberikan sesuatu untuk guru kami tercinta,” kata Ilham Mardiansyah, salah satu siswa.
Ada momen haru ketika para siswa ini datang untuk memberikan surat tersebut kepada gurunya mereka. Salah satunya dialami oleh Guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Nur Hidajati SH.
Ia hampir menangis. Wajahnya kelihatan merah. Rupanya ia terharu ketika Muhammad Gilang Ramadhan memberikan sebuah surat dan wafer kepadanya.
“Saya benar-benar terharu dan tidak percaya dengan apa yang saya lihat saat ini. Gilang yang biasanya menjadi trouble maker (pembuat keributan) di kelas, sekarang ini memberikan sebuah surat cinta dengan wajah yang sangat tulus,” katanya.
Lain halnya dengan Arvina Pradita Mufidatul Khusnah dan Shofia Najwa. Dua siswi ini tidak bisa membendung air matanya, ketika keduanya memberikan surat cinta kepada guru Geografi, Dra Rusyadah.
“Saya benar-benar kagum. Beliau itu cara ngajarnya tegas, tapi tidak jahat. Dan materinya gampang diterima,” kata Shofia. Sementara Arvina punya alasan lain, yaitu ia merasa kangen kepada gurunya tersebut.
“Saya kangen banget sama beliau. Karena dulu waktu kelas X, beliau adalah guru kelas dan wali kelas saya. Sekarang Bu Rusyadah sudah tidak mengajar saya lagi. Jadi kalau ketemu, rasanya ingin menangis dan memeluknya,” kata Arvina. (*)
Penulis/Editor Mohammad Nurfatoni.