PWMU.CO-Pemandangan tampak berbeda setelah upacara bendera di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda), Senin (25/11/2019).
Seluruh guru dan siswa kelas X, XI, XII berkumpul di lapangan sekolah untuk memperingati Hari Guru Nasional (HGN).
Dalam kesempatan ini para siswa diminta menuliskan pesan dan kesan kepada bapak-ibu gurunya.”Hari Guru Nasional tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Tahun ini kami mengajak para siswa untuk berpartisipasi dengan menuliskan pesan dan kesan mereka. Hal ini sebagai bentuk evaluasi kami selaku guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas,” ungkap Wakasek Humas Ira Chusnul Chotimah MPd.
Dia menjelaskan, para siswa diberi kertas, lalu menuliskan perasaannya selama belajar bersama dengan bapak-ibu guru di Smamda. “Hasil pesan dan kesan ditempel di papan. Ini pasti menarik, karena kita mengetahui isi hati siswa,” kata Ira.
Di tempat yang berbeda, Khotibul Umam SPd, guru Sejarah, merasa terharu sekaligus senang membaca pesan dan kesan siswanya. ”Ada tulisan yang bernada curhat kalau ada yang suka sejarah, tapi karena ada sebagian teman-temannya tidak suka dan ramai di kelas, jadi saat materi berlangsung kadang menjadi kurang fokus,” katanya.
”Ada perasaan haru, ketika tulisan tersebut tertulis doa-doa yang baik dari anak-anak, dari kesehatan hingga rezeki yang barokah,” tambah priaria asal Lamongan ini.
Furghon Zendi Halim SPd, guru Matematika ini tidak ketinggalan menanggapi kesan yang ditulis siswanya. Dalam status Whatsappnya ayah satu anak ini memosting foto kertas bertuliskan, ”Buat Pak Furghon, maaf belum bisa ngasih medali untuk Club Math, but thanks for experience, doain jadi dokter yang dapat bermanfaat bagi orang lain”.
Ketika ditanya tentang foto tersebut, Furghon merasa terharu. ”Haru dan bahagia pastinya, sebagai seorang guru selain berusaha, saya juga mendoakan siswa saya, semoga mendapatkan yang terbaik,” katanya dengan senyum mengembang.
Lain halnya dengan Zahra Pratiwig, siswi kelas XI MIPA 1 ini mengaku menulis pesan kepada salah satu gurunya. ”Di momen yang spesial ini tadi saya menulis, Selamat Hari Guru Nasional, semoga terus membimbing dan mendidik murid-murid dengan penuh kesabaran,” katanya.
Zahra mengakui menjadi guru memang berat, perlu sabar dan istiqomah. “Anak-anak itu beragam sifatnya, ada yang rajin dan disiplin, tapi ada juga yang sebaliknya. Dengan kondisi yang berbeda-beda itu, sifat sabar memang nomor satu deh,” tuturnya. (*)
Penulis Hanafi Editor Sugeng Purwanto