PWMU.CO – Masyarakat Kampung Kauman Jalan Rinjani Desa Tulungrejo Pare Kediri dikagetkan munculnya seekor buaya muara di sungai setempat ketika hujan lebat mengguyur kawasan timur Kampung Inggris itu, Senin (25/11/2019).
Saat itu hujan disertai guntur dan angin. Air sungai deras bergejolak mengalir. Sekitar pukul 14.30, Pringgodani (36), warga Kauman, menegok arus sungai belakang rumahnya. Tiba-tiba di dalam sungai muncul seekor buaya sedang melata ke bantaran kali yang berpasir.
Langsung muncul keinginan menangkap buaya itu agar tidak membahayakan kegiatan warga di pinggiran sungai. Dia langsung memanggil dua temannya Nanang dan Luki diajak bersama-sama menangkap buaya sepanjang 2,5 meter tersebut.
Mereka sebenarnya tak punya pengalaman menangkap buaya. Karena itu ini aksi nekat. ”Kami membawa tali, kayu bakar, dan karung plastik,” kata Pringgodani yang sehari-hari pedagang cabai di Pasar Induk Pare.
Tiga bujangan ini punya pikiran sederhana cara menangkap buaya. Kayu bakar menjadi umpan agar agar digigit buaya. Tentu saja harus dilakukan dengan cekatan supaya bukan tangan mereka yang disambar buaya.
Ketika buaya sudah menggigit kayu, dalam waktu bersamaan karung dimasukkan ke moncong dan kepala. Tentu saja buaya berontak dan menggerakkan badannya. Pemuda lainnya segera naik ke tubuh buaya mendekap dan menekannya.
Karung palstik yang sudah masuk ke kepala langsung diikat agar tak lepas. Moncong buaya juga diikat. Setelah itu, diangkat ke daratan untuk diikat kakinya.
Atas saran tokoh masyarakat setempat Wali Fatma, buaya itu dibawa ke penangkaran buaya Taman Pagora Kota Kediri. (*)
Penulis Suparlan Editor Sugeng Purwanto