PWMU.CO – Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik menggelar kegiatan Pembinaan Guru dan Siswa Olimpiade Sains Nasional (OSN) dan Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) di Pulau Bawean, Kamis-Jumat (28-29/11/19). Kegiatan itu digelar di dua tempat berbeda, yakni Kecamatan Tambak dan Kecamatan Sangkapura.
Kepala SMP Negeri 1 Bawean Rahmat Safari MPd mengatakan, sebagai insan pendidik kita harus menerima segala bentuk perubahan. Perubahan yang harus tumbuh dan tidak akan pernah berhenti.
Menurutnya, perubahan itu sebuah keniscayaan, sebuah perjalanan hidup sampai nanti akhir kiamat, termasuk di bidang kebijakan pendidikan, kebijakan negara, dan kebijakan-kebijakan yang lainnya.
Ia berharap warga Bawean dapat terus menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan yang ada walaupun di pulau yang anggaplah jauh dari daratan Gresik. “Tapi suatu saat kelak kami yakin bahwa Gresik akan diwarnai oleh putra-putri Bawean. Kami yakin itu,” tegasnya disambut tepuk tangan peserta pembukaan, yaitu para pengawas, Kepala SD/MI, SMP/MTs, dan TK/RA se-Pulau Bawean, Rabu (27/11/19).
Rahmat meyakini anak-anak Bawean insyaallah dengan protein yang lebih bagus, dengan kemurnian, kejernihan, dan seterusnya jauh lebih unggul dibandingkan di Gresik. Hanya lingkunganlah yang menyebabkan kami belum optimal. Dan yang kedua adalah pembinaan dan tantangannya yang memang sangat minim,” ujarnya.
Baginya, sistem perangsangnya yang mungkin masih kurang. Untuk itu Rahmat mohon bimbingan dan arahan dari Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Mahin SPd MM beserta timnya untuk memotivasi guru dan siswa di Bawean. “Biarlah nun ba itu adalah sebuah goresan saja dan tak akan bermakna tanpa ada titik kecil. Dan titik itu adalah pulau kita di Bawean ini,” ungkapnya.
Di akhir sambutannya ia berharap semua guru di Bawean tidak alergi terhadap perubahan. “Kita mesti berubah atau kita akan mati. Itulah prinsip perkembangan zaman,” tutupnya.
Menjawab harapan dari Rahmat, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Mahin SPd MM menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada kepala SD/MI, SMP/MTs, dan pengawas yang telah bersama-sama membangun meningkatkan prestasi yang ada di Gresik.
“Ini adalah momen pertama Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Gresik, kita menjemput bola. Tidak harus anak-anak Bawean yang ke Gresik, kita yang ke Bawean,” ujar Mahin.
Mahin membenarkan apa yang disampaikan Rahmat, memang anak-anak yang ada di Bawean memiliki potensi luar biasa. “Lah ini merupakan aset kita,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Mahin, guru pembina dan kepala sekolah punya tanggung jawab untuk menindaklanjuti anak-anak yang mempunyai potensi. “Tolong dibimbing dan dibina sehingga ketika nanti diikutkan itu bisa betul-betul luar biasa jadi juara,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mahin juga mengingatkan tugas kepala sekolah sebagai manajer, yaitu membuat perencanaan, mengorganisasi apa yang sudah direncanakan dan mengontrol pelaksanaan. “Kepala sekolah wajib kontrol. Gak cukup sekarang ini gak ada tugas ngajar trus enak-enak di warung kopi,” tegasnya.
Mahin berharap semua kepala sekolah dan guru di Bawean bisa beradaptasi dengan perubahan. Apalagi sekarang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sangat luar biasa. “Jangan hanya mengajar, mendidik anak. Ya wes kayak itu-itu aja, jangan,” kata dia.
Mahin hadir bersama Kabid Pendidikan Dasar Nur Maslichah SPd MM, Kasi Peningkatan Mutu Siswa Dra Misriah, Kasi Kurikulum SMP Sugeng Istanto SPd, beberapa staf, serta guru-guru pembina OSN, LKIR, dan literasi. (*)
Kontributor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.