PWMU.CO–Orang menderita hipertensi jika mau masuk Muhammadiyah bisa jadi turun tensinya sebab di organisasi ini dakwahnya menggembirakan masyarakat.
Demikian kata Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dr Agus Taufiqurrohman SPS MKes menghubungkan hipertensi dengan dakwah menggembirakan ala Muhammadiyah dalam Tabligh Akbar di Masjid Besar Limbung, Bajeng, Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (29/11/2019).
Tabligh Akbar ini diselenggarakan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Limbung dihadiri jamaah warga setempat dan peserta Cabang Ranting Muhammadiyah Expo (CRME) 2019.
Agus yang dokter ahli saraf menjelaskan pentingnya bergembira dalam ber-Muhammadiyah kepada jamaah yang hadir sejak pukul 07.00 WITA.
Dia menceritakan seorang pasien kena hipertensi. Orang ini hipertensinya tidak cepat turun. Maka dokter menambahi resep tapi bukan obat,melainkan senyum. Pasien itu diminta senyum sehari minimal 18 kali.
Dengan analogi tersebut, Agus menghubungkannya dengan spirit dakwah Muhammadiyah yang menggembirakan. Orang-orang yang berdakwah dengan gembira tidak kena hipertensi.
“Masak ada orang ingin masuk surga kok sedih,” ucapnya. Di permusyawaratan Muhammadiyah ini ada yang disebut peserta dan peninjau. Nah, orang yang di luar itu disebut penggembira. Orang yang gembira ini jauh dari hipertensi.
Menurut Agus, tidak ada orang yang bersedih dalam ber-Muhammadiyah, kalau ada orang sedih dalam ber-Muhammadiyah berarti salah niat. “Orang ber-Muhammadiyah kok sedih, mesti salah niat,” selorohnya.
Menurut ketua PP Muhammadiyah ini, implikasi orang yang salah niat dalam ber-Muhammadiyah adalah tidak ikhlas, merasa berat, dan selalu bersedih dalam ber-Muhammadiyah. “Kalau niatnya salah mesti kerja mikir-mikir, karena tidak mencari ridhonya Allah,” ungkapnya. (*)
Kontributor Ahmad Nasafi Editor Sugeng Purwanto