PWMU.CO – Cabang dan Ranting Muhammadiyah tidak boleh cuek, tidak boleh abai dengan masyarakat sosialnya. Untuk itu, cabang dan ranting harus memiliki tiga peran yaitu kebangsaan, kemasyarakatan, dan keumatan.
Pernyatan itu disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi dalam pembukaan Cabang Ranting Muhammadiyah Expo (CRME) 2019 di Limbung, Baeng, Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (28/11/19).
Menurut Haedar, cabang dan ranting harus memiliki dakwah jamaah. Satu rumah lihat 10 rumah. Lihat rumah kanan kiri di setiap ranting. Saling memperhatikan sesama anggota rumah. Lebih tepatnya bisa memperhatikan nasib mereka.
“Perilaku positif inilah yang menjadi inti dari gerakan dakwah jamaah. Ada saling membantu, saling menperhatikan satu dengan yang lain,” ujarnya.
Kuncinya, sambung dia, kita tidak abai. Kalau kita resah tentang pemurtadan dan liberalisme, maka hidupkan dakwah jamaah. Hal ini bisa menjadi penangkal yang bagus.
Haedar menegaskan, kekuatan dan keunggulan cabang dan ranting terletak pada karakter peduli nasib sesama yang disebut dengan dakwah jamaah.
“Kalau ini kita lakukan dari titik terkecil di cabang dan ranting maka peran kemasyarakatan dan keumatan benar-benar bisa dijalankan. Untuk selanjutnya, peran kebangsaan bisa dicapai dengan mudah pula,” tutur dia.
Di sinilah, tegasnya, peran pentingnya. Cabang dan ranting harus memainkan peran aktif sehingga Muhammadiyah bisa menjadi pioner dalam memperhatikan nasib sesama. (*)
Kontributor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post