PWMU.CO-Umat Islam mempunyai empat potensi yang bakal kembali menjadi kekuatan besar untuk menguasai dunia jika potensi-potensi itu dikelola dengan baik. Kekuatan inilah yang ditakui oleh orang di luar Islam.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Prof Dr Achmad Jainuri saat pidato pada Resepsi Milad Muhammadiyah ke-107 yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Situbondo di GOR Baluran, Sabtu (30/11/19).
Menurut Jainuri, empat kekuatan itu, pertama, potensi sumber daya alam (SDA). SDA negara-negara muslim masih sangat dibutuhkan oleh negara-negara Barat contohnya minyak. Indonesia kurang apa dan Malaysia kurang apa? Indonesia kalau di kucilkan sebenarnya bisa hidup sendiri dengan SDA yang dimiliki.
“Ikan kita banyak dicuri oleh nelayan negara lain setiap malam. Ratusan kapal asing di era Menteri Kelautan dan Perikanan Bu Susi Pudjiastuti banyak ditangkap. Daratan Indonesia juga luar biasa. Hampir semua tanaman bisa tumbuh dengan baik,” ungkapnya.
Kalau muslim, sambungnya, bisa mengelola SDA itu dengan baik insya Allah semuanya beres. “Namun kita belum mempunyai skill untuk mengelola sehingga dikelola oleh orang lain. Ini problem serius, maka pendidikan sangat penting,” katanya.
Kedua, potensi sumber daya manusia (SDM). Jumlah umat muslim itu 1,5 miliar dari total 7 miliar penduduk dunia. Kalau dididik dengan baik maka SDM kita akan mengalahkan Barat.
Disebutkan, ada sebuah lembaga penelitian di Toronto Kanada yang meneliti tingkat IQ bangsa-bangsa di dunia. Hasilnya peringkat pertama adalah bangsa keturunan Mongolia yaitu kita ini Asia.
”Ono buktine tah? Buktinya coba diamati berita televisi atau koran tentang perlombaan saintek tingkat dunia. Juaranya rata-rata orang Asia seperti Jepang, India, China, termasuk Indonesia,” katanya.
Tetapi, sambung dia, Indonesia belum banyak yang muncul karena kita masih menganut falsafah mangan ora mangan pokok kumpul. Jadi pergi migrasi masih tidak mau padahal kalau migrasi potensinya sungguh luar biasa. IQ anak-anak bapak-ibu sekalian itu luar biasa.
Ketiga, potensi ekonomi. Siapa bilang negara-negara muslim itu bangkrut? Tingkat pertumbuhan ekonominya malah stabil. Siapa bilang Indonesia bangkrut? “Lha wong antrean haji saja sudah 20 tahun lebih. Maknanya apa? Maknanya kelebihan uang dan menabung 20 tahun untuk mendapatkan kuota haji,” urainya.
Saat resesi dunia, lanjutnya, banyak perusahaan Barat dibeli oleh konglomerat Timur Tengah termasuk klub-klub sepakbola Eropa. “Sehingga akhirnya Inggris pun mengizinkan pendirian masjid untuk orang-orang muslim,” terangnya.
Keempat, potensi sumber nilai ajaran Islam. Dari ajaran Islam umat muslim tidak suka dieksploitasi, dijajah dan diperlakukan tidak adil oleh orang lain. “Islam tidak menginginkan antar bangsa itu saling menjajah dan mengeksploitasi,” tegasnya.
Ketika Barat menjajah dunia Timur dan dunia Timur itu termasuk muslim maka perlawanan yang berat itu dari kaum muslimin dengan semangat jihadnya.
Jihad akbar sekarang ini bukan berperang lagi tetapi menaklukkan hawa nafsu menjadikan diri manusia yang berharga melalui pendidikan. “Pendidikan yang diwariskan oleh KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy’ari luar biasa,” tuturnya.
Dia mengingatkan, Alquran menyuruh umat Islam berpegang pada tali Allah dan jangan bercerai berai. “Maka persatuan menjadi sangat penting. Kita semua mempunyai kepentingan, tetapi bagaimana menyatukan kepentingan itu menjadi kekuatan besar untuk membangun NKRI,” pesannya. (*)
Penulis Sugiran Editor Sugeng Purwanto