PWMU.CO – Akmal Febrian Effandya, salah satu anak berkebutuhan khusus (ABK)—atau guru-gurunya biasa menyebutnya ‘anak surga’—berhasil mengharumkan nama SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik.
Dia berhasil meraih medali emas dalam Jakarta Open Paraswimming Championship di Aquatik Centre Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (30/11/19)
Siswa yang biasa menjadi muadzin di mushalla dekat rumahnya ini, berhasil meraih meraih medali emas di nomor 50 meter gaya punggung kelompok SMA dengan autisme pada kejuaraan renang untuk ABK tersebut.
Even ini diikuti oleh 404 peserta dari seluruh Indonesia dengan berbagai ketunaan, seperti, tuna rungu, tuna netra, tuna grahita, tuna daksa, dan autisme. Berasal dari berbagai jenjang: mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga umum.
Kepala Smamsatu Gresik Ainul Muttaqin SP MPd bangga atas prestasi Akmal. “Alhamdulillah prinsip membimbing anak-anak kami di Smamsatu Gresik from zero to hero, serta membimbing anak dengan segala potensinya terus bisa kami jaga. Salah satunya adalah anak hebat yang sering kami sebut sebagai ‘anak surga’. Hari ini meraih medali emas dalam even khusus tingkat nasional ini,” katanya.
Ainul berharap prestasi ini bisa memberikan semangat kepada semua warga sekolah untuk terus istikamah membimbing seluruh potensi anak-anak sekaligus menjadi pemicu semangat untuk terus berprestasi.
Orangtua Akmal, Widya Akmal, tidak kalah bangga dengan prestasi anak kesayangannya tersebut. Menurutnya, prestasi tersebut tidak diraih dengan begitu saja.
“Sejak SD memang Akmal hobby berenang. Awalnya karena dia punya penyakit asma, sehingga saya suruh ia berenang, untuk terapi asmanya tersebut,” katanya.
Meskipun demikian, sambung Widya, kadang Akmal ada malasnya juga untuk berlatih. “Tapi Alhamdulillah, setahun terakhir mulai intensif lagi. Privat dengan guru renang dan berlatih di salah satu waterpark di Gresik. Juga saya ajak mencoba kolam yang berstandar lomba di kolam Petrokimia,” katanya.
Dari prestasi Akmal tersebut, Ketua Paguyuban Pemerhati Anak Berkebutuhan Khusus ini ingin memberikan pesan kepada semua orangtua agar bisa menghargai potensi anaknya masing-masing, walaupun kadang tidak seberapa.
“Hargailah kelebihan anak-anak kita, sekecil apapun, meski kadang bagi orang lain itu bukanlah apa-apa,” katanya. (*)
Kontributor M. Ali Safa’at. Editor Muhammad Nurfatoni.