PWMU.CO – Berada di atas podium dan disaksikan banyak orang bukanlah hal yang mudah.
Hal ini disampaikan Ketua Pimpinan cabang Aisyiyah (PCA) Wringinanom Rohmatin SPd dalam Pelatihan Mubalighat yang diadakan Majelis Tabligh PCA Wringinanom dan Driyorejo, Ahad (1/12/19).
“Mungkin ada yang bertanya, apakah saya gemetar ketika awal-awal naik podium menyampaikan ayat-ayat Allah?” tanya Rohmatin mengawali sambutannya.
“Saya jawab iya,” ucapnya.
Dia mengisahkan dirinya ketika awal memberikan sambutan di depan jamaah pengajian ibu-ibu yang ada di desanya. Saat itu usianya masih kelas IV Sekolah Dasar. “Bukan hanya gemetar, serasa gedung yang saya tempati ini ambruk blek ke kepala saya, adem panas rasanya,” ceritanya.
Ibu kelahiran Trenggalek ini menyampaikan tujuan pelatihan ini untuk mencetak kader mubalighat, sehingga ada pengganti dari kader yang sudah tua. “Malaikat tidak janjian ketika mencabut nyawa seseorang, tidak tahu umur sampai berapa tahun lagi,” ujarnya.
“Saya menyuruh seseorang untuk menggantikan saya mengisi pengajian ranting, selain karena saya ada uzur, juga untuk memberikan kesempatan kepada yang muda,” tuturnya. Saya berharap, sambungnya, setelah pelatihan ini kader mubalighat bisa tampil penuh percaya diri.
Acara ditutup dengan micro teaching. Tampil empat peserta untuk praktik menjadi mubalighat. (*)
Kontributor Kusmiani. Editor Mohammad Nurfatoni.