PWMU.CO – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Saad Ibrahim MA menyampaikan, kita di Muhammadiyah itu harus berfikir untuk membangunkan Indonesia dengan konsep kebangsaan yang proyektif. Bukan konsep kebangsaan romantisme. Itu tidak sesuai dengan garis Islam rahmatan lil ‘alamin.
Hal itu dia sampaikan pada kegiatan Milad Ke-107 Muhammadiyah yang digelar Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah GKB, di Cordoba Convention Hall SMAM 1O GKB, Gresik, Sabtu (7/12/19) pagi. Acara dibarengkan dengan pelantikan Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) GKB, Gresik, dan Kebomas,
“Konsep kebangsaan proyektif bisa dibuktikan dengan cara kita mengenal orang lain di luar negeri misalnya,” ujarnya.
Dia menjelaskan, saat kita di luar negeri biasanya kita hanya berkumpul dengan orang sesama Indonesia saja, padahal semestinya kita harus berani mengenalkan budaya Indonesia kepada mereka (orang asing) dengan cara yang ramah, agar kita dikenang baik.
Jadi pemimpin harus berfikir yang sungguh-sungguh, jangan hanya setengah-setengah jika melakukan sesuatu.
Kepada PCPM GKB, Gresik dan Kebomas, yang baru dilantik, Saad berpesan sebagai pemimpin, jangan sampai kalian hancur sebelum terbit. Menjadi pemuda harus berfikir maju, karena sangat penting membangun mainset.
“Cobalah berfikir, Amerika, Cina, Jepang dan Australia adalah bagian dari kita. Jangan cuma berfikir, pasak lebih besar dari pada tiang. Berfikirlah untuk mencari tiang yang tidak ada pasak yang lebih besar. Karena kita jadikan Allah sebagai pasaknya, sehingga tidak ada yang bisa menandingi tiang tersebut,” pesannya.
Menurut Saad kemenangan yang diperoleh islam adalah kekuasaan yang sangat lama. Kurang lebih 1302 tahun. Islam telah membuka kawasan dunia, dan kita sebagai umat Islam harus menjaga kejayaan tersebut.
“Membangunkan Indonesia, berarti Indonesia yang sebelumnya tidur kita bangunkan dengan Islam yang mencerahkan,” tuturnya kepada kurang lebih 380 peserta yang hadir dari unsur Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik, Pimpinan Daerah Aisyiyah Gresik, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB, PCM Gresik, PCM Kebomas, kepala sekolah, guru dan karyawan sekolah Muhamamdiyah GKB, serta tamu undangan,
Di akhir acara, Saad menyampaikan, sebagai warga Muhammadiyah harus membicarakan masa depan, bukan masa lalu. “Bagaimana kita bisa memimpin orang lain kalau kita tidak bisa memimpin diri sendiri,” ungkapnya.
Dan Insyaallah, sambungnya, Gresik akan ditempati untuk acara Munas Majelis Tarjih dan Tajdid. “Selamat Milad Muhammadiyah ke-107, Insyaallah Muhammadiyah semakin besar,” tambahnya. (*)
Kontributor Firdausi Nuzula. Editor Mohammad Nurfatoni.