PWMU.CO – Tabligh Akbar Milad Ke-107 Muhammadiyah yang digelar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan, Ahad (15/12/19) memunculkan banyak pertanyaan dari warga Muhammadiyah. Kenapa diadakan di alun-alun, bukan di stadion?
Pada tahun 2018 kegiatan serupa digelar di Stadion Surajaya Lamongan. Dan warga Muhammadiyah berhasil memadatinya, bahkan peserta meluap sampai luar stadion. Tapi kenapa kini malah diadakan di Alun-Alun Kota Lamongan yang kapasitasnya lebih kecil?
Sekretaris Ketua Pelaksana M Said, menjelaskan, “Tahun lalu sudah kita meriahkan dengan sedemikian rupa, dan tahun ini keinginan kami sebenarnya merayakan milad dengan suasana semi formal dan lebih sederhana,” ujarnya saat ditemui PWMU.CO di Gedung Dakwah Muhammadiyah Lamongan, Sabtu (14/12/19).
“Pinginnya di Sport Center Lamongan (SCL), namun pada tanggal yang sama ternyata SCL digunakan pihak lain. Maka kami pun bermusyawarah kembali dan alun-alunlah yang memungkinkan menjadi lokasi kegiatan milad pada tahun ini,” ujar Sekretaris Majelis Dikdasmen PDM Lamongan itu.
Ia mengaku sempat minder saat pelaksanaan saat diputuskan milad tahun ini digelar di alun-alun. “Sempat terlintas apakah hanya mengundang 3 hingga 4 ribu warga Muhammadiyah saja,” ujarnya.
Akhirnya ia dan panitia yang lain melakukan pendataan. Dan laporan awal pada rapat terakhir yang masuk dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) hingga Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Kabupaten Lamongan hasilnya melebihi ekspektasi panitia
“Alhamdulillah jumlah warga Muhammadiyah yang berpartisipasi mencapai 12 ribu orang. Dan ini sama dengan yang berlangsung di Jakarta,” tambahnya.
Dengan jumlah jamaah yang begitu banyak dan siap memadati Alun-Alun Kota Lamongan, panitia menyiapkan rencana keamanan untuk kelancaran kegiatan itu.
Ada 62 dari pihak Kepolisian yang terlibat, Satpol PP, Dishub, Kokam, Hizbul Wathan, dan Tapak Suci. “Semuanya ikut dikerahkan untuk mengantisipasi kemacetan,” ungkapnya.
Meskipun kemacetan tidak bisa dihindari sepenuhnya, sambung Said, kami berharap jamaah datang dengan tertib. “Acara berlangsung dengan hikmat, pulang juga tertib. Dan jamaah turut serta menjaga kebersihan alun-alun,” pesannya. (*)
Penulis Dennis Nugroho. Editor Mohammad Nurfatoni.