PWMU.CO-Asosiasi Masjid Kampus Indonesia menggelar Workshop dan Rakernas di Gedung Ibrahim E6 Lantai 5 Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu (14/12/2019).
Tema gerakan pemberdayaan ekonomi umat pun disampaikan mantan Menteri Komunikasi dan Informasi dan Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof Dr Muhammad Nuh.
Nuh mengatakan, pesatnya perkembangan teknologi sebaiknya disikapi dengan bijaksana. Tak terkecuali bagi pengelola masjid di seluruh Indonesia.
Pembahasan kali ini, kehidupan masjid kampus menjadi hal yang diberi garis bawah oleh mantan Mendikbud itu. “Ayo kita melakukan kontemplasi, AMKI ke depan ini mau apa dan mau kita desain seperti apa?” ungkap Nuh.
Padahal, seperti yang kita ketahui bersama, pada dasarnya masjid merupakan sebuah tempat ibadah, tempat muamalah, dan tempat berbagi ilmu keagaamaan.
“Namun pada era digital seperti sekarang, pembahasan perekonomian di masjid tidak boleh tabu lagi,” papar Nuh yang menambahkan melakukan pengelolaan yang benar dengan memanfaatkan sumber daya manusia modern yang bisa menghadapi tantangan zaman harus terus digalakkan.
Bagi Nuh, anak muda zaman sekarang masuk kategori Socially Responsible. “Mereka mudah tersentuh dan memiliki sifat dermawan yang tinggi,” ungkap Nuh.
Kata Nuh, hal itu bisa arahkan sifat untuk pemahaman wakaf, sedekah melalui digital yang dikelola oleh masjid.
Menurut Nuh, kita kuatkan sedekah di kalangan mahasiswa setiap hari Jum’at dengan melakukan wakaf atau sedekah dan melalui has (aplikasi) yang dikembangkan.
Maka dari itu, Nuh mengajak mulai dari sekarang untuk mempersiapkan anak didik agar mampu menghadapi tantangan pada zamannya.
Begitu juga AMKI perlu memiliki pemuda yang dapat beradaptasi dengan perubahan zaman dan percepatan teknologi.
“Mari kita sama-sama untuk mengembangkan masjid kita dan masjid di kampus masing-masing,” tutup pimpinan Badan Wakaf Indonesia itu.
Penulis Affan Safani Adham Editor Sugeng Purwanto