PWMU.CO – Jadi Ibu harus cerdas, karena tanggung jawab terbesar dalam mendidik anak ada padanya.
Hal itu disampaikan oleh Rohmatin SPd dalam kajian Ikatan Wali Murid kelas 3 Khalid bin Walid SD Muhammadiyah 1 Wringinanom (SD Muwri) yang diselenggarakan di Masjid An Nur Kandangasin, Kecamatan Wringinanom Gresik, Sabtu (14/13/19).
Ustadzah Rohmatin—panggilan akrabnya—menyampaikan tugas berat seorang ibu adalah menjaga anak dari api neraka. “Sebagai ibu wajib mengawal tauhid anak-anak sampai akhir hayat kita,” jelasnya.
Dikisahkan seorang anak yang akan berangkat jihad, lalu ditanya oleh sahabat Umar bin Khattab, apakah dia masih punya orangtua. Dan ternyata dia masih memiliki ayah ibu. Maka Umar meyuruhnya untuk berbakti dulu kepada kedua orangtuanya.
“Seorang anak harus nglendeh (patuh) kepada orangtua, dengan syarat orangtua harus beriman kepada Allah,” tandasnya.
Rohmatin menyitir Surat Lukman Ayat 12, “Dan sungguh, telah kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu ‘Bersyukurlah kepada Allah! Dan barang siapa bersyukur (kepada Allah) maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barang siapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya, Maha terpuji.'”
Juga ayat 13. “Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ‘Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman besar’.”
Da menjeleaskan, Allah menjadikan Lukman Al Hakim sebagai teadan bagi orangtua dalam mendidik anak agar tidak mempersekutukan Allah. Teladan tidak hanya dilihat dari bentuk fisik atau ketampanan seseorang. “Bahkan Lukman adalah seorang yang hitam, dengan perawakan pendek dan berambut sedikit ikal,” tuturnya.
Menurutnya, cara paling mendasar dalam mentauhidkan Allah adalah dengan bersyukur. “Wujud syukur berupa menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya,” katanya. (*)
Kontributor Kusmiani. Editor Mohammad Nurfatoni.