PWMU.CO – Masjid kampus memiliki peran dan andil sebagai pembina dalam mengembangkan toleransi dan moderasi agama.
Hal tersebut disampaikan Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr Ismunandar saat ceramah di Workshop Nasional Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) bertemakan Revitalisasi Peran Masjid Kampus dalam rangka Pemberdayaan Umat Menuju Pengokohan Ideologi Bangsa di Gedung KH Ibrahim Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu (14/2/2019).
Kegiatan yang berlangsung hingga Ahad (15/2/2019) itu diikuti oleh 170 peserta dari 90 masjid kampus se-Indonesia.
Ismunandar memaparkan pendekatan pendidikan yang dipilih Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makariem MBA yaitu creative, critical thinking, compassation, connectivity, colaboration, communication, dan computational logic atau yang lebih sering disebut 6C.
Menurut Ismunandar, pendidikan karakter juga penting. “Terkait dengan pendidikan karakter ini, saya rasa AMKI memiliki peran dan andil untuk menanamkan karakter yang baik bagi mahasiswa,” katanya.
AMKI, sambung dia, juga berperan sebagai pembina untuk mengembangkan toleransi aktif dan moderasi agama menuju Indonesia maju.
Peran itu, dikatakan dia, dapat dibentuk melalui literatur keagamaan dengan mengajarkan pendidikan agama dalam masyarakat majemuk.
“Bukan dengan saling menghakimi kepercayaan orang lain. Pancasila merupakan titik temu antara agama dan demokrasi. Melalui prinsip kesetaraan warga negara di depan hukum (citizenship), dan kohesivitas sosial sebagai modal kultural dan modal sosial bangsa Indonesia,” katanya.
Sementara Ketua Umum AMKI Prof Ir Hermawan KD MSEE PhD mengatakan, workshop itu untuk menguatkan revitalisasi fungsi masjid kampus. “Dalam rangka pemberdayaan umat menuju pengokohan ideologi bangsa,” tandasnya.
Masjid kampus sebagai salah satu lembaga keagamaan, dijelaskan Hermawan, memiliki tanggung jawab dalam pembentukan karakter manusia. “Jadi, harus difungsikan agar bisa memberikan kontribusi dalam menyiapkan kader pemimpin bangsa yang berkarakter patriotik Islami,” jelasnya.
Selain itu, masjid kampus sebagai lembaga dakwah Islam juga memiliki tanggung jawab untuk memberdayakan umat, terutama dalam bidang ekonomi.
Karena itulah, workshop ini diadakan untuk melakukan koordinasi secara nasional agar fungsi masjid kampus ini bisa lebih kuat dan ada kesepakatan bersama terkait tata kelola masjid kampus. Khususnya dalam menyiapkan kader pemimpin bangsa berkarakter patriotik Islami dan pemberdayaan ekonomi umat. (*)
Penulis Affan Safani Adham Editor Sugeng Purwanto