PWMU.CO-Pra acara penerimaan rapor, SD Muhammadiyah 12 Surabaya (SDM Dubes) mengadakan Parenting Clinic bersama Astri Ivo. Acara diselenggarakan di Masjid Al-Jihad yang satu komplek dengan sekolah, Kamis (19/12/2019).
Kepala Sekolah Bayu Swara Surya Saputra SPd dalam sambutannya memperkenalkan diri sebagai kepada sekolah baru. Kemudian dia menyampaikan informasi terkait pendidikan dan perkembangan sekolah.
Di hadapan wali murid yang didominasi emak-emak, ia mengatakan, pendidikan yang baik tidak bisa bekerja sendiri. “Di sekolah yang bekerja bukan hanya bapak ibu guru saja, tetapi juga Komite Sekolah, Majelis Dikdasmen, dan juga peran bapak ibu sekalian,” ujarnya.
Bayu menyebutkan, ada tiga faktor yang memengaruhi tingkah pola siswa. “Pertama, faktor keluarga dimana anak kita mendapatkan pendidikan pertamanya. Kedua, sekolah yang berperan menjadi fasilitator bagi anak didik, dan terakhir adalah lingkungan,” tuturnya.
Kemudian ia mengabarkan hasil akreditasi yang diperoleh sekolah awal Desember lalu. “Syukur alhamdulillah, berkat kerja sama semua elemen sekolah kita mendapat nilai maksimal 93 (A) dari rata-rata nilai 83-86 yang biasa didapat sekolah umumnya,” ungkapnya.
Informasi lain, ia menyampaikan seluruh siswa sudah mendapat jaminan kesehatan dari Rumah Sakit Muhammadiyah (RSM) Surabaya. “Putra-putri njenengan semua sudah dapat jaminan dari RSM yang ada di Jl. KH Mas Mansur, barangkali ada anak njenengan yang sakit bisa dirujuk ke RSM, dan ada biaya opname nanti tercover biaya rawat inap sampai 3 hari 2 malam,” katanya.
Sementara anggota Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bubutan Muhammad Nasir SPd menyampaikan mengapresiasi pencapaian SD Muhammadiyah 12 Dubes Surabaya.
“Alhamdulillah, sekolah kita dapat nilai A itu sangat luar biasa,” pujinya. Ia juga memuji penyelenggaraan acara yang mengundang Astri Ivo, artis film religi kenamaan.
Nasir menambahi pernyataan Bayu soal tiga faktor yang mempengaruhi perilaku anak. “Selain tiga faktor tadi, jika ingin punya anak yang berhasil harus punya tiga ibu, yaitu ibu kandung yang merawatnya, lalu ibu susu yang memberi ASI bukan susu kaleng, dan ibu guru yang mendidik di sekolah,” ungkapnya. (*)
Penulis Hamzah Editor Sugeng Purwanto