PWMU.CO – Reputasi dan torehan prestasi yang dicapai SMK Muhammadiyah 7 (Mutu) Gondanglegi, Kabupaten Malang, menarik perhatian Kemenko Perekonomian Republik Indonesia.
Sekolah dengan 2.300 siswa yang menjadi SMK Rujukan Nasional (2014), SMK Program Revitalisasi (2016), dan berbagia capaian prestasi nasional dan internasional dijadikan SMK Pilot Project Kemenko Perekonomian.
Secara khusus, Asisten Deputi Pengembangan Kewirausahaan Kemenko Perekonomian Dr Yulius, menyatakan dipilih-nya SMK Mutu karena SMK ini berkinerja baik, jaringan kerja sama industri-nya luas, kurikulum sinkron dengan dunia usaha dan industri.
Selaian itu punya tata kelola lembaga yang profesional, tenaga guru yang kompeten, sarana prasarana yang mendukung, dan lolos seleksi serta direkomendasi pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Melihat sarana sekolah dan sumber daya yang dimiliki, sangat layak SMK Mutu Gondanglegi terpilih dan bermitra dengan Kemenko Perekonomian,” kata Yulius saat melakukan kunjungan dinas ke SMK dengan gedung belajar tertingi di Indonesia ini, Senin (2/12/19) lalu.
Pria asal Sumatera Barat ini menyatakan, beberapa hal yang mendasari dikembangkan SMK Pilot Project: Inpres Nomor 9 tahun 2016 tentang vokasi dan tinggi-nya tingkat pengangguran lulusan SMK. “Ini angka berdasarkan data sensus lho,” kata Yulius di hadapan guru dan karyawan SMK Mutu Gondanglegi.
Tinginya tingkat pengangguran, katanya, di antaranya disebabkan oleh kompetensi yang dikembangkan sekolah tidak relevan dengan kebutuhan lapangan kerja. Kurikulum yang dipakai tidak sinkron dengan industri, guru kurang kompeten dan sarana prasarana sekolah kurang mendukung terhadap kompetensi peserta didik.
Mengurai persoalan itu, lanjut Yulius, Kemenko Perekonomian yang diberi tugas Presiden RI Ir Joko Widodo untuk mengkoordinasikan jalan-nya Inpres Nomor 09 tahun 2016 tersebut, membuat road map, peta jalan sekolah kejuruan sampai tahun 2025.
Dia menjelaskan, Kemenko Perekonomian bekerja sama dengan pihak terkait: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Tenaga Kerja, Badan Standar Nasional Pendidikan, Badan Sertifikasi Nasional Profesi, Kamar Dagang dan Industri, Balai Latihan Kerja dan pemerintahan provensi, membuat terobosan baru dengan mengembangkan SMK Pilot Project.
Diharapkan SMK Pilot Project ini, menjadi model dan rujukan dalam pengembangan SMK yang unggul, peserta didiknya kompeten, alumni-nya terserap kerja dan banyak yang berwirausaha.
Kepala SMK Mutu Gondanglegi H Pahri SAg MM menyambut positif program ini. Dia mengatakan, segala sesuatunya sudah dipersiapkan sejak akhir tahun 2018. “Kepercayaan besar negara ini, akan kami bayar dengan kesungguhan dan kerja keras. Semoga tidak mengecewakan,” kata Pahri penuh semangat.
Pada tahap awal, Kemenko Perekonomian menggandeng 9 provinsi dengan 17 SMK Pilot Project. Satu di antaranya SMK Mutu Gondanglegi yang dipercaya untuk memgembangkan kompetensi Mekatronika.
Dia menerangkan, SMK yang masuk pilot project, mendapat pembinaan dari Kemenko Perekonomian, kementerian terkait, Kadin dan pemerintah provinsi berupa: pengembangan sumber daya sekolah, pelatihan bagi guru, magang siswa ke industri, sinkronisasi kurikulum, dan pengadaan sarana prasaran praktik siswa.
Selamat dan semoga sukses! (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.