PWMU.CO – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr M Saad Ibrahim MA mengatakan, Surat Alankabut Ayat 69 adalah jawaban mengapa amal usaha sangat berkembang di Muhammadiyah.
“Dan orang-orang yang berjuang untuk (menegakkan agama) Kami, pasti Kami akan menunjukkan mereka kepada jalan-jalan Kami (yang benar). Dan sesungguhnya Allah benar-benar menyertai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
Hal itu dia sampaikan dalam Resepsi Milad Ke-107 Muhammadiyah yang digelar Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Manyar di halaman MI Muhammadiyah 2 Karangrejo, Manyar, Gresik, Ahad (22/12/19).
Di depan 500 undangan dia menceritakan berbagai keberhasilan Muhammadiyah membangun amal usaha. “Salah satu cabang di Kabupaten Nganjuk, ada sekolah kejuruan sedang membangun sekolah yang baru di lahan 2300 meter dengan 4 tingkat,” ungkapnya.
Bahkan, lanjutnya, di acara milad Muhammadiyah Kabupaten Lamongan telah diresmikan delapan amal usaha Muhammadiyah (AUM) baru.
“Ini maknanya secara kuantitatif, Muhammadiyah di usianya yang ke-107 tahun tanda-tanda ketuaannya tidak ada. Termasuk hari ini di Karangrejo. Saya terkesan ketepatan waktunya. Menurut jadwal saya harus menyampaikan ceramah pada jam 09.45 WIB. Ternyata kurang 10 menit saya sudah berdiri di panggung ini,” ungkapnya.
Menurut Saad, hal ini di satu sisi menunjukkan tanda-tanda sebuah organisasi yang memadukan antara attajridiyah (pemurnian): arrujuk Ilal Quran wa sunah. “Di sisi yang lain Muhammadiyah juga alharakah attajdidiyah yaitu gerakan pembaharuan yang berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka menyadari hal ini kita patut sangat bersyukur kepada Allah,” paparnya.
Saad menelaskan, di Muhammadiyah itu begitu amal usaha didirikan, ranting atau cabang membeli tanah, lalu diatasnamakan Muhammadiyah, maka sejak saat itu tanah tersebut menjadi milik Muhammadiyah.
“Jadi tidak ada semangat dalam konteks mendirikan yayasan-yayasan lalu diwariskan kepada keluarganya atau kepada pengurus yayasan itu. Semua diatasnamakan Muhammadiyah. Semua itu bisa kita simpulkan, insyaallah organisasi keagamaan yang paling kaya di dunia dan juga di akhirat itu Muhammadiyah,” paparnya.
Saad lalu menggambarkan kondisi AUM di Jawa Timur. Muhammadiyah mempunyai 7 universitas, 16 sekolah tinggi, 83 rumah sakit dan klinik, 120 panti asuhan, 69 makhad atau Muhammadiyah Boarding School, 1004 sekolah/madrasah, dan hampir 1500 KB/TK.
“Jadi inilah Muhammadiyah. Dan Muhammadiyah itu berkhidmat pada bangsa, pada agama, melalui Alharokah Alislamiyah dengan nama Muhammadiyah,” kata dia.
Saad pun bertanya retoris, “Kenapa amal usaha Muhammadiyah berkembang begitu pesat. Jawabannya sudah dijelaskan dalam surat Al Ankabut ayat 69 di atas. Jika ada orang yang sudah bersungguh-sungguh membesarkan amal usaha, maka percayalah Allah akan bersama kita.”
Maka, sambung dia, Muhammadiyah dalam usianya ke-107 tahun ini perlu melihat masa lampaunya, masa yang sekarang. lalu memproyeksikan untuk ke depan supaya bangsa ini menjadi bangsa yang besar.
Saad kemudian menyitir Surat Alhasyr Ayat 18 “Kita perlu merenung, merefleksikan diri kita apa yang telah kita lakukan, apa yang telah Muhammadiyah lakukan, yang sedang dan yang akan datang,” pesannya.
“Berkhidmatlah kepada Islam, bangsa, dan Muhammadiyah. Insyaallah, Allah akan menolong hambanya selama hambanya menolong sesamanya. Selamat Milad Muhammadiyah ke-107. Allah selalu bersama bangsa ini, Allah selalu bersama elemen-elemen bangsa ini. Untuk menjadikan bangsa ini besar,” ucap Saad. (*)
Kontributor Musyrifah. Editor Mohammad Nurfatoni.