PWMU.CO – Pelajari dan pahamilah agama itu sebelum kamu diberi amanat oleh masyarakat untuk menjadi pemimpin.
Pesan itu disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Gresik Dr Taufiqullah MPdI dalam acara Resepsi Milad Ke-107 Muhammadiyah yang digelar Pimpinan Cabang Muhammadiyah Manyar di halaman MI Muhammadiyah 2 Karengrejo, Manyar Gresik, Ahad (22/12/19).
Di hadapan 500 undangan dia menyampaikan, kita punya tanggug jawab besar mengantar anak-anak di masa yang akan datang untuk menjadi pemimpin. “Mudah-mudahan anak-didik dari lembaga-lembaga amal usaha Muhammadiyah (AUM) Manyar, kelak jadi pemimpin penerus Pak Camat, Pak Danramil, menjadi anggota DPRD Gresik atau bahkan calon bupati,” ujarnya.
“Yang kita didik, tampillah menjadi pemimpin di usia yang muda. Minimal 30 tahun, jangan menjadi pemimpin pada usia 70 tahun,” katanya.
Dia menceritakan kisah Rasulullah SAW mengangkat Usama bin Zaid menjadi panglima perang saat berusia 18 tahun. Nabi juga mengangkat Jakfar bin Abi Tholib menjadi diplomat ke Negeri Habsi belum 30 tahun. Muad bin Jabal menjadi hakim agung juga usianya masih muda,” ujarnya.
Taufiqullah mengajak hadirin untuk semangat memberi bekal keilmuan agar anak-anak menjadi generasi yang cerdas dan mampu tampil menjadi pemimpin bangsa di usia muda.
Taufiqullah mengajak menjadikan momen milad ini untuk menguatkan pendidikan di lembaga-lembaga Muhammadiyah. “Ketika kita ditanya umur KH Dahlan banyak yang tidak tahu, tetapi jika ditanya kapan KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah maka banyak yang tahu,” kata dia.
Ketika juga ditanya lahirnya Presiden Soekarno, sambungnya, banyak yang tidak tahu. Tapi jika ditanya kapan Presiden Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, banyak yang tahu.
“Dengang melihat itu hidup ini jangan sekadar menghabiskan umur. Banyak orang tidak mengenang umur, tetapi masyarakat itu akan mengenang perjuangan kita,” ungkap pria kelahiran Gresik ini.
“Yang banyak dikenang adalah apa yang kita perjuangkan bukan berapa umur kita. Maka dengan Milad Muhammadiyah ini mari kita memaknai hidup dengan tidak sekadar menghabiskan umur tetapi bagaimana menggunakan umur kita agar meninggalkan jasa bagi bangsa dan negara,” ajaknya. (*)
Kontributor Musyrifah. Editor Mohammad Nurfatoni.