PWMU.CO-SD Muhammadiyah 15 Surabaya mengadakan Teacher & Hizbul Wathan Camp di Bumi Perkemahan Sumberbroto Jombang, Senin-Selasa (23-24/12/2019).
Teacher Camp ini dilaksanakan dengan tujuan agar guru dan karyawan mendapatkan ilmu di suasana yang fresh di alam bebas.
“Di alam bebas tidak terikat dengan bangunan yang sempit, harapannya setelah menerima ilmu dalam pembinaan ini kita semua bisa menerapkan dalam proses pembelajaran dan di luar,” tutur M. Natsir MPdI, kepala sekolah saat memandu acara.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru dan karyawan bersamaan Kemah Hizbul Wathan (HW) yang diikuti siswa-siswi kelas 4 dan 5.
Teacher & HW Camp dibuka oleh Drs HM Maskur, ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wiyung Surabaya.
Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr H Sholihin Fanani MPSDM sebagai narasumber memaparkan sifat-sifat guru Muhammadiyah.
”Pertama, beriman kepada Allah swt. Semakin dekat kepada Allah bersujud dan semakin baik kepada sesama manusia yaitu amal saleh,” ujarnya.
Rendah diri di hadapan Allah dan rendah hati kepada manusia. “Itu rumusnya orang yang beriman, semakin dekat dengan Allah semakin baik kepada manusia,” tambahnya.
Kedua, harus senang belajar. Di zaman milenial kita tidak boleh kalah dengan anak-anak.
Sifat guru yang ketiga, bertawakal kepada Allah. Segala sesuatu itu karena Allah. Keempat, selalu berdzikir kepada Allah. Ketenangan itu kemenangan besar yaitu dzikir dan pikir. ”Itulah sifat guru Muhammadiyah. Jika tidak pernah dzikir dan pikir maka akan ngguling,” tandasnya.
Kelima, sabar. Ini gampang dibunyikan tapi susah dilaksanakan, sabar itu harus diminta. Terakhir bersyukur dengan mengucapkan alhamdulillah itu sudah cukup.
”Menjadi guru di Muhammadiyah ini bahagia, maka bersyukurlah. Saya ini ngajar jadi dosen di mana-mana, tapi yang paling bahagia ngajar, hanya di Muhammadiyah,” tegasnya.
Pamungkas sifat guru Muhammadiyah adalah doa. “Saya ngajari anak-anak doa setelah shalat tahajud, meskipun panjang tapi alhamdulillah hafal. Maka guru-guru harus banyak hafal doa,” tuturnya. (*)
Penulis Ali Shodiqin Editor Sugeng Purwanto