PWMU.CO-Sejak tahun 1971 Aisyiyah Kota Malang sudah memberikan binaan spiritual pada warga Lapas Wanita. Mulai belajar mengaji dari huruf Hijaiyah, menghafalkan doa-doa, pelajaran shalat dan lainnya.
Hal itu disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Malang Sri Herawati dalam peringatan Hari Ibu di Lapas Wanita Kelas IIA Sukun, Senin (23/12/19).
”Alhamdulillah semua bisa kita lakukan dengan istiqomah bersama para guru ngaji yang luar biasa,” kata Herawati. ”Inilah kiprah Aisyiyah dalam mencerdaskan bangsa selama satu abad lebih,” tambahnya.
Dia menyampaikan, penghargaan bangsa pada sosok perempuan dengan menetapkannya 22 Desember sebagai Hari Ibu, itu juga tidak lepas dari peran dan kiprah Aisyiyah dalam kongres wanita pertama. Masuknya dua kader Aisyiyah, Siti Hayyinah dan Siti Munjiyah, turut menginisiasi agenda besar tersebut.
Untuk itu pesan istri Taufik Kusuma ini pada santriwati Pesantren An Nisa’ di Lapas ini agar meneguhkan hati , bertekad untuk menjadi yang lebih baik dengan meneladani istri Nabi Siti Aisyah bersama Aisyiyah yang sudah terbukti jelas kiprahnya. (*)
Penulis Uzlifah Editor Sugeng Purwanto