PWMU.CO-Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Banyuwangi mengadakan pertemuan antar cabang diselenggarakan di SMK Muhammadiyah 3 Tegaldlimo, Ahad (22/12/2019).
Pertemuan dihadiri 175 peserta dari 24 Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) termasuk PCA Blimbingsari yang baru saja diresmikan.
Acara ini sekaligus memperingati Hari Ibu dan mengevaluasi kegiatan, mempersiapkan kader-kader penerus mengingat masa bakti PDA Banyuwangi yang tinggal 1 tahun lagi, serta persiapan agenda kegiatan pada tahun 2020.
Sajian makanan berupa polo pendem yang seperti singkong kukus, kacang rebus, pisang kukus, jagung rebus menjadikan perbincangan makin gayeng.
Ketua PDA Dwi Deritaning Tyas dalam sambutannya mengatakan, di telapak kakimu terbentang surga, di tanganmulah nasib bangsa. Petikan syair Mars Aisyiyah yang sarat makna sangat sinkron dengan kondisi perempuan Indonesia.
”Karena keluarga terutama ibu adalah madrasah pertama untuk anak-anak dalam mendapatkan ilmu baik ilmu dunia maupun ilmu akhirat. Dan perempuan-perempuan Aisyiyah dididik dan dipersiapkan menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya,” katanya.
Untuk itu, sambung dia, harus banyak belajar agar ilmu yang didapat bisa diaplikasikan dengan baik dan benar sehingga harapan perempuan Aisyiyah yang berdaya dan berkemajuan dapat terwujud nyata.
”Kegiatan pertemuan antar cabang yang rutin dilaksanakan ini salah satu media belajar dan oase ilmu untuk memperkuat dan memperkokoh ghirah perjuangan,” katanya.
Ketua Majelis Tabligh PDA Lilik Sumarlik menyampaikan ceramah betapa pentingnya ketahanan keluarga menghadapi masa yang akan datang. Mengingat kuatnya arus globalisasi yang dapat menggerus mental spiritual anak-anak.
Dia juga mengatakan, ketahanan keluarga juga berkaitan erat dengan ketahanan pangan yang juga menjadi agenda PDA Banyuwangi dengan mengenalkan makanan non beras. Penyajian singkong olah dalam bentuk srawut menjadi salah satu menu favorit peserta. (*)
Penulis Yulia Febrianti Editor Sugeng Purwanto