PWMU.CO-Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) mengadakan Temu Pegiat Pemberdayaan Sosial dan Studi Lapangan yang diikuti kader-kader dari seluruh Indonesia, Jumat-Rabu (20-25/12/2019).
Acara diadakan oleh Bidang Sosial Pemberdayaan Masyarakat DPP IMM kerja sama dengan Alumni Loknas SPM Regional Jatim dan PC IMM Kota Surabaya. Kegiatan bertempat di beberapa kampung Surabaya yang bermasalah hukum maupun lingkungan. Tim kader IMM dibagi berkelompok melakukan studi lapangan ke beberapa kampung.
Ada yang terjun di kampung stren kali Jagir, kampung Keputih Pompa yang bersengketa tanah dengan perusahaan pengembang perumahan, kampung Sulung DKA yang menempati bantaran rel, dan kampung nelayan Kenjeran dengan persoalan lingkungan sehat.
Penutupan berlangsung di kampung stren kali Jagir dihadiri oleh Ketua DPP IMM Najih Prastiyo, Rabu (25/12/2019). Di acara ini menampilkan permainan angklung anak-anak binaan Urban Care Community IMM Surabaya.
Warsito, perwakilan warga stren kali Jagir dalam sambutannya mengatakan, telah lama berjuang bersama warga lainnya pengakuan hukum atas kampung yang dia tinggali. ”Kampung yang bersebelahan dengan tembok Instalasi PDAM Jagir ini belum mendapat perhatian pemerintah bahkan akses air PDAM juga belum bisa masuk kampung ini karena persoalan legalitas,” ujar Warsito.
Sementara Najih Prastiyo menyampaikan, selama ini IMM sering berkutat pada kegiatan sosial aplikatif, seperti bakti sosial untuk mengimplementasikan nilai humanitas sebagai ideologi IMM,
Dia membuat analogi kegiatan itu ibarat koboi yang tidak mempunyai strategi dan memikirkan dampak jangka panjang. ”Saya berharap sepulang dari acara ini pola pikir kader IMM berubah mencari jawaban atas persoalan yang terjadi di masyarakat,” katanya. (*)
Penulis Azrohal Hasan Editor Sugeng Purwanto