PWMU.CO – Sehari setelah melaksanakan ibadah umrah, jamaah PT Relasi Laksana Wisata melakukan wisata ziarah Kota Mekah di antaranya ke Jabal Tsur, Kampus Ummul Quro’, Padang Arafah, Muzdalifah, Jabal Qurban, Mina, Ji’rana, Gua Hira Jabal Nur pada Rabu (25/12/19).
Agus Salim, muthawif yang mendampingi ziarah, menjelaskan kisah Rasulullah SAW saat berhijrah dari Mekah ke Madinah didampingi Sahabat Abu Bakar dan beristirahat dalam gua di Jabal Tsur. Saat itu Nabi SAW dikejar oleh kaum kafir Quraisy.
Destinasi yang lain saat ziarah adalah Jabal Rahmah yang berada di sekitar Padang Arafah. “Di Jabal Rahmah ada tugu yang diyakini tempat tersebut merupakan tempat pertemuan antara Adam dan Hawa setelah diturunkan ke dunia,” jelasnya.
Agus mengatakan Padang Arafah merupakan tempat berwukuf jutaan jamaah haji pada tanggal 9 Dzulhijjah. Di sekitar padang Arafah banyak ditemui pohon mindi (Melia azedarach) dan mimba (Azadirachta indica).
Pohon mimba tersebut di Arab dikenal dengan Syajarah Karno atau Pohon Karno karena awalnya dulu merupakan ide penghijauan di Padang Arafah dan benih pohon mindi dan mimba dari Soekarno Presiden RepubIik Indonesia pertama pada masa kerajaan Arab dipimpin Raja Fahd bin Abdul Aziz. Kemudian pohon-pohon tersebut dikembangbiakkan untuk ditanam di sekitar padang Arafah.
Beberapa jamaah yang sudah lanjut usia sempat menaiki puncak Jabal Rahmah yang ditandai sebuah tugu yang diyakini sebagai tempat pertemuan Nabi Adam dan Hawa saat diturunkan ke bumi.
“Setelah bersusah payah sambil saling bantu tarik menarik tangan antara yang satu dengan yang lain untuk ke atas bukit, alhamdulillah kami bisa sampai di tugu Puncak Jabal Rahmah. Saya ingin tahu puncak Jabal Rahmah dan ingin berdoa kepada Allah di puncak bukit,” tutur Kasiani Kasiyun Kasno, ibu yang sudah berusia 60 tahun tersebut.
Kemudian jamaah umrah menuju Muzdalifah dan Mina untuk ditunjukkan lokasi jamaah haji saat mabit di Muzdalifah. Jamaah juga ditunjukkan Jabal Qurban saat memasuki Mina yang ditandai dengan sebuah tugu sebagai pertanda tempat dilakukan ritual penyembelihan Nabi Ismail oleh Nabi Ibrahim AS.
Tenda-tenda permanen untuk para jamaah haji saat di Mina prosesi lempar jumrah dan terowongan Mina juga ditunjukkan kepada rombongan jamaah umroh. Setelah dari Mina, rombongan menuju tempat miqat Ji’rana dan melewati Jabal Nur tempat gua hira’ berada.
Di akhir ziarah Kota Mekah, jamaah umrah dimanjakan dengan menikmati makanan lesehan khas Arab Nasi Mandi di Math’am Hadhar Maut yang berada di Aziziyah.
Mashadi, jamaah umrah yang merupakan Ketua Komisi II DPRD Tuban dari Fraksi PAN tersebut menyatakan apresiasinya terhadap pihak travel. “Terima kasih kami ucapkan kepada Relasi Laksana Wisata yang sudah berusaha melayani kami dengan baik. Termasuk mengajak kami makan siang di restoran Hadhar Maut yang populer di Aziziyah ini,’ ungkapnya.
Mungkin, lanjutnya, hampir tidak ada travel umrah yang mengajak jamaahnya bersantai makan bersama khas Arab untuk memupuk keakraban antarjamaah sekaligus dari makan nasi mandi ini kita belajar memperkaya khazanah budaya Arab.
“Beberapa bonus perjalanan wisata yang diberikan pihak travel misalnya ziarah ke Kota Thaif yang akan diberikan cukup menggembirakan jamaah,” ucap Mashadi. (*)
Kontributor M Fadloli Aziz. Editor Mohammad Nurfatoni.