• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Sabtu, Mei 28, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Headline

Utang Pemerintah ke Muhammadiyah Capai Rp 1,2 Triliun

Sabtu 28 Desember 2019 | 23:31
3 min read
295
SHARES
318
VIEWS
ADVERTISEMENT
Din Syamsuddin soal Utang pada Muhammadiyah
Din Syamsuddin di Universitas Muhammadiyah Solo. (Al Farisy/PWMU.CO)

PWMU.CO – Prof Din Syamsuddin mengatakan, utang pemerintah ke Muhammadiyah mencapai Rp 1,2 triliun. Utang tersebut berupa tanggungan BPJS di seluruh rumah sakit milik Muhammadiyah.

“Saya mendapat banyak penyampaian, apakah betul Muhammadiyah berpiutang pada pemerintah, khususnya BPJS? Setelah saya tanya beberapa Ketua PWM, tenyata angkanya bukan yang beredar di DPR hanya Rp 350 miliar. Itu hanya Jawa Tengah. Secara keseluruhan Rp 1,2 triliun. Itulah hak Muhammadiyah yang harus, wajib dibayar oleh pemerintah,” ungkapnya.

Din Syamsuddin menyampaikan hal itu saat memberi ceramah dalam acara Milad Ke-61 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Launching Count Down Menuju Muktamar di Solo, Sabtu (28/12/2019), di Sport Center UMS Kampus II.

Watah Muhammadiyah Memberi

Meski demikian Din Syamsuddin mengatakan Muhammadiyah tidak pernah ngotot menagih utang tersebut kepada pemerintah maupun BPJS Kesehatan.

“Tapi saya amati sebagai Ketua Ranting Muhammadiyah, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) di mana banyak rumah sakit tidak terlalu menggebu-gebu untuk menagih kepada pemerintah ya. Walaupun saya tahu Muhammadiyah memerlukan uang itu. Tapi dalam hati saya itulah Muhammadiyah,” ujarnya.

Din Syamsuddin menegaskan, watak Muhammadiyah itu memberi dan melayani, bukan meminta. “Muhammadiyah memberi dan melayani menjadi khadimur raiyyah, khadimul ummah, khadim Indonesia, sebagai pelayan Indonesia. Bukan yang kemudian meminta, apalagi mengemis-ngemis,” kata Din Syamsuddin yang disambut tepuk tangan hadirin.

Menurut Din Syamsuddin, inilah washatiyah. Washatiyah Islam yang harus menjadi ciri khas umat Islam Indonesia. Harus menjadi watak dari ormas-ormas Islam. “Maka Muhammadiyah, lakukanlah kepeloporan, lakukanlah khudwah untuk menjadi gerakan washatiyah untuk Indonesia. Dengan demikian kita akan memajukan Indonesia dan mencerahkan bangsa,” kata dia.

Muhammadiyah-Indonesia Saudara Kembar

Menurut Din Syamsuddin, Muhammadiyah dan Indonesia bagaikan saudara kembar. Seperti matahari dan bumi. Mereka saling membutuhkan. “Tidak ada bumi tanpa matahari. Sebaliknya, matahari diciptakan untuk menyinari bumi,” ujar Din.

Begitu pula, sambung Din Syamsuddin, antara Muhammadiyah dan pemerintah harus saling membutuhkan. Muhammadiyah membutuhkan pemerintah untuk melangsungkan dakwah pencerahan. “Pemerintah butuh Muhammadiyah karena akan mengarahkan pembangunan ini ke arah yang lebih baik,” tutur Din Syamsuddin yang menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah tahun 2005-2015 itu.

Tujuh Ciri Ajaran Wasathiyah Muhammadiyah

Din Syamsuddin memaparkan, agar bisa menyinari Indonesia, Muhammadiyah harus menerapkan ajaran wasathiyah Islam. Ajaran ini memiliki tujuh ciri. Pertama, berlaku adil terhadap diri sendiri, keluarga, dan masyarakat luas.

Kedua, menegakkan keseimbangan. “Bukan hanya keseimbangan non-fisik dan fisik, atau sosial dan individu saja. Tetapi keseimbangan secara menyeluruh,” terangnya.

Ketiga, lanjut Din Syamsuddin, toleransi. Manusia itu majemuk. Maka adanya perbedaan tidak bisa dielakkan. Untuk itu dibutuhkan kesediaan saling menerima perbedaan itu.

Ciri keempat, memiliki kecenderungan musyawarah. “Ulama luar negeri pernah memuji Islam Indonesia karena suka musyawarah. Tidak berpegang teguh dengan pendapat sendiri,” tutur Din Syamsuddin.

Kelima, melakukan perbaikan, kemaslahatan atau amal shaleh. Keenam, melakukan kepeloporan. Tidak diam, berhenti, atau bahkan menunggu.

Ciri terakhir, berkewarganegaraan. “Harus menjadi pemahaman bersama bahwa kewarganegaraan menjadi keperluan dalam negara bangsa. Dalam hal ini, Ibrahim As bisa menjadi contoh. Karena dia bisa menghargai dan menerima negara bangsa,” kata Din Syamsuddin.

Dia pun berharap, ajaran wasathiyah Islam ini menyatu dalam kepribadian Muhammadiyah. Yakni berdasar Alquran dan Assunah. “Mari bertoleransi. Mari gemar bermusyawarah. Seperti yang diajarkan dalam Surat Ali Imran 103. Intinya adalah persaudaraan dan Persatuan. Saya juga berharap agar kita bisa melakukan kepeloporan. Dengan demikian Muhammadiyah akan memajukan Indonesia dan mencerahkan bangsa,” ujarnya. (*)

Kontributor Al Farisy. Penulis Miftahul Ilmi. Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: bpjsDin SyamsuddinMiftahul IlmiUniversitas Muhammadiyah SurakartaUtang BPJS ke Muhammadiyah
SendShare234Tweet26Share

Related Posts

Maqam Tinggi Buya Syafii di Mata Din Syamsuddin

Jumat 27 Mei 2022 | 14:54
994

Buya Syafii Maarif (kanan) bersama Din Syamsuddin (Istimewa/PWMU.CO) Maqam Tinggi Buya Syafii di Mata Din...

PWM Jatim Sudah Lama Berhari Raya

Selasa 10 Mei 2022 | 16:03
26k

Ketua PWM Jatim M Saad Ibrahim (Miftahul Ilmi/PWMU.CO) PWM Jatim Sudah Lama Berhari Raya, liputan...

Pandangan Muhammadiyah tentang Tasawuf dan Tarekat

Senin 2 Mei 2022 | 12:00
778

Prof Syafiq A. Mughni. Pandangan Muhammadiyah tentang Tasawuf (Sketsa ulang foto oleh Atho’ Khoironi/PWMU.CO) Pandangan...

Lebaran, Matan Terbit dengan Edisi Sufisme dan Spirit Teologi Insyirah

Selasa 26 April 2022 | 13:41
21.8k

Lebaran Matan Terbit dengan Edisi Sufisme dan Spirit Teologi Insyirah (Didik Nurhadi/PWMU.CO) Lebaran, Matan Terbit...

Ramadhan Datang Endemi Menjelang, Review Matan Edisi April

Jumat 1 April 2022 | 16:18
97

Majlah Matan edisi April 2022 (Atho' Khoironi/PWMU.CO) Ramadhan Datang Endemi Menjelang, Review Matan Edisi April,...

Perbedaan Awal Puasa, Din Syamsuddin: Tak Perlu Dipertentangkan

Senin 14 Maret 2022 | 05:14
4.7k

Pembina Orbit Prof KH M Din Syamsuddin MA PhD tentang Perbedaan Awal Puasa (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)...

Din Syamsuddin: Berkali-kali Haji Wujud Egoisme Beragama

Selasa 15 Februari 2022 | 14:01
399

Din Syamsuddin: Berkali-kali Haji Wujud Egoisme Beragama (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) Din Syamsuddin: Berkali-kali Haji Wujud Egoisme...

Digelar Offline, Itu Harapan Panitia Syiar Muktamar Ke-48 Muhammadiyah

Minggu 13 Februari 2022 | 10:39
192

Suasana pengukuhan panitia. Digelar Offline, Itu Harapan Panitia Syiar Muktamar Ke-48 Muhammadiyah (Aryanto/PWMU.CO) PWMU.CO -...

MDMC, Lembaga Bencana Muhammadiyah Berkelas Internasional

Selasa 18 Januari 2022 | 13:31
853

Ketua PDM Sidoarjo Zainul Muslimin (Miftahul Ilmi/PWMU.CO) MDMC, Lembaga Bencana Muhammadiyah Berkelas Internasional, laporan kontributor PWMU.CI Miftahul Ilmi....

Bupati: Sidoarjo Harus Siap Hadapi Omicron meski Berkepanjangan seperti Sinetron

Selasa 18 Januari 2022 | 11:02
193

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor (Miftahul Ilmi/PWMU.CO) Bupati: Sidoarjo Harus Siap Hadapi Omicron meski Berkepanjangan seperti Sinetron, Laporan...

Discussion about this post

Terpopuler Hari Ini

  • Haedar Nashir: Saya Jadi Saksi, Buya Syafii Dipanggil Allah dengan Kesiapan Luar Biasa

    3255 shares
    Share 1302 Tweet 814
  • Buya Syafii Maarif Wafat

    1880 shares
    Share 752 Tweet 470
  • Enam Aspek Pemahaman dalam Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka

    3611 shares
    Share 1444 Tweet 903
  • Buya Syafii Itu seperti Nabi Khidir

    554 shares
    Share 222 Tweet 139
  • Bolehkah Wanita Haid Tadarus Al-Quran?

    1822 shares
    Share 729 Tweet 456
  • Tauhid dan Syirik: Keadilan Vs Kezaliman

    1493 shares
    Share 597 Tweet 373
  • Tauhid, Menjauhi Al-Ghuluw dan At-Taqshir

    1270 shares
    Share 508 Tweet 318
  • Inilah Nilai-Nilai Islam Perwujudan Tauhid

    1823 shares
    Share 729 Tweet 456
  • Hari Buku Nasional, Siswa Spemdalas Belajar Resensi Buku

    1320 shares
    Share 528 Tweet 330
  • Maqam Tinggi Buya Syafii di Mata Din Syamsuddin

    318 shares
    Share 127 Tweet 80

Berita Terkini

Kolom

Jangan Takut Berkata Tidak, Belajar dari Hamka dan Natsir

Jumat 27 Mei 2022 | 23:04
42

M. Anwar Djaelani: Jangan Takut Berkata Tidak, Belajar dari Hamka dan Natsir (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Jangan Takut Berkata Tidak,...

Read more

Digital Creative Communication Jadi Bekal Penguatan Karir Mahasiswa Komunikasi UMM

Jumat 27 Mei 2022 | 22:49
13

Tasyakur Milad Aisyiyah Semarak dengan Tarian Ini

Jumat 27 Mei 2022 | 22:21
14

Premium Time Anak Menghafal Quran

Jumat 27 Mei 2022 | 22:15
31

Inilah Pejuang Terbaik Ramadhan 1443 SD Muwri

Jumat 27 Mei 2022 | 22:13
15

Jadi Duta Buku Nasional, Ini Rahasia Siswa Smamio

Jumat 27 Mei 2022 | 22:12
16

Siswa Mimsix Ikuti Munaqasah Terbuka

Jumat 27 Mei 2022 | 22:11
12

Arti Monokrom di Purnawiyata SD Mudabo

Jumat 27 Mei 2022 | 22:10
19

Menag: Buya Syafii Konsisten Rawat Kerukunan Umat Beragama

Jumat 27 Mei 2022 | 21:57
74

Buya Syafii, Kompas Moral Bangsa Itu Telah Tiada

Jumat 27 Mei 2022 | 21:31
85
PWMU.CO | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In