PWMU.CO-Pimpinan Dewan Amaliah Hizbul Wathan Pondok Modern Paciran Lamongan menggelar kemah Jambore Ceria Pandu Athfal bertempat di halaman pondok, Kamis-Sabtu (26-28/12/2019).
Acara ini diikuti oleh 100 pandu HW tingkat athfal MIM 01 dan MIM 02, tingkat pengenal MTsM 01. Acara diisi dengan permainan seperti bola musik, kelereng estafet, nyunggi tampah, bola keranjang. Dari masing-masing lomba diambil dua juara. Perlombaan digelar pagi sampai sore.
Pagi hari, peserta dibangunkan pukul 03.30 untuk melaksanakan shalat Subuh berjamaah di Masjid Ad Dakwah. Dilanjut mengaji bersama dewan pembina masing-masing. Acara sama juga dilakukan usai shalat Maghrib.
Pagi sehabis mengaji ganti acara senam dipandu instruktur senam pembina dan peserta. Paling sering senam peserta athfal dengan iringan lagu Dil To Pagal Hai, atau mereka sebut musik Lege-lege.
Hari terakhir peserta diajak jelajah alam dan outbound. Di sepanjang jalur jelajah alam dibentuk pos. Masing-masing pos ada pembina memandu peserta bermain game, melatih ketangkasan, dan lainnya. Pos-pos ini ada yang berlokasi di sawah, pedesaan, dan sungai.
Ketua Umum Kwarcab HW Paciran Ramanda Burhan menyampaikan, kegiatan ini diharapkan menciptakan pandu-pandu penerus. ”Salah satunya meneruskan perjuangan saya di Kwarcab HW Paciran,” katanya.
Puncak acara digelar pengajian umum dan pembagian hadiah lomba. Pengajian umum diisi oleh Dr Abdul Haris MAg, dai lulusan Pondok Modern yang juga wakil sekretaris majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jatim.
Dalam tausiyahnya Abdul Haris menyampaikan pokok-pokok kehidupan. ”Ada empat kunci yang bisa menyelamatkan kita di dunia dan di akhirat. Pertama, jujur dalam segala hal,” katanya.
Kedua, menjadi orang yang amanah terhadap apa yang menjadi tanggung jawabnya. Ketiga, memiliki budi pekerti yang baik dalam bergaul dan bermasyarakat. Keempat, mencari nafkah yang halal. Tidak merampas hak orang lain dan memenuhi hak orang lain.
Dia juga menyinggung fondasi Muhammadiyah dibangun dari gerakan shalat berjamaah dan jihad ekonomi. (*)
Penulis Ahmad Fauzul Adhim Editor Sugeng Purwanto