PWMU.CO – Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Dr Biyanto MAg resmi menyandang gelar Guru Besar Bidang Ilmu Filsafat, terhitung sejak 1 Oktober 2019.
Informasi ini merujuk pada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 138270/MPK/KP/2019 yang ditandatangani Mendikbub Nadiem Anwar Makarim tertanggal 17 Desember 2019 yang soft copy-nya baru diterima Senin (30/12/19). “Insyaallah besok saya ke Jakarta ambil SK aslinya,” ucapnya pada PWMU.CO, Senin.
Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur itu sangat bersyukur atas capaian sebagai guru besar. “Dukungan dan doa keluarga sangat berarti dalam kesuksesan ini. Juga dukungan dan bantuan sesama aktivis Muhammadiyah,” ungkapnya.
Pria kelahiran Desa Gampang Sejati, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, 10 Oktober 1972, itu berharap dengan capaian ini dapat lebih berkhidmat di dunia keilmuan. Juga lebih produktif melahirkan karya-karya ilmiah di kampus dan bisa memanfaatkan ilmu untuk umat melalui Persyarikatan Muhammadiyah. “Capaian ini bisa dikatakan hadiah dan nikmat akhir tahun dari Allah SWT,” ujar Biyanto.
Biyanto mengaku tidak ada hambatan dalam mengurus guru besar. “Yang penting karya ilmiahnya harus diperbanyak sesuai bidang yang diusulkan. Terutama publikasi dari jurnal internasional yang punya reputasi,” kata Biyanto. Ia menjelaskan, menulis di jurnal internasional dengan reputasi itu merupakan persyaratan wajib untuk mengusulkan guru besar.
“Saya alhamdulillah ada tiga jurnal internasional bereputasi yang diterbitkan oleh Journal of Indonesian Islam (UIN Sunan Ampel), International Journal of Islam and Muslim Society (IAIN Salatiga), dan Pertanika Journal (Universiti Putera Malaysia),” jelasnya.
Sementara itu Ketua PWM Jawa Timur Dr M Saad Ibrahim MA menyampaikan apresiasi atas capaian yang telah diperoleh Biyanto. “Satu noktah penting bagi bangunan peradaban bangsa, proyeksi kebangkitan peraban Islam yang kedua, setelah selama 800 tahun mengukir the golden age of muslim history. Mabruk tsumma mabruk!” ungkapnya.
Selamat Prof Biyanto! (*)
Kontributor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.