PWMU.CO – Meninggalnya Drs H Kuswiyanto MSi, Selasa (31/12/2019), juga meninggalkan duka bagi keluarga besar SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya. Pasalnya, dia pernah menjadi kepala sekolah di sini tahun 1999-2004. Kepala sekolah yang ketiga.
Mas’ad Fachir, mantan kepala sekolah keenam, mengatakan,kita merasa kehilangan atas meninggalnya Kuswiyanto. ”Almarhum sosok yang berani, nekat, dan workaholic,” katanya.
Baca Berita Terkait:
Selamat Jalan sang Aktivis, Mas Kuswiyanto!
Mantan Anggota DPR Kuswiyanto Wafat, Ini Jejak yang Ditinggalkan
Dia menceritakan, Kuswiyanto punya andil besar membangun dan memajukan Smamda. Misinya untuk membuat masyarakat percaya terhadap sekolah Islam.
”Dari misinya itu dia berhasil membangun gedung Smamda yang megah tanpa meninggalkan kualitas keislaman, akademik, dan non akademik. Padahal waktu itu Smamda hanya mempunyai modal Rp 150 juta dari anggaran pembangunan Rp 5 miliar,” tuturnya.
Menurutnya, dia sosok panutan bagi warga Smamda, karena selalu menekankan untuk bekerja secara berani, kompak, dan percaya. Hal itu yang menjadi kekuatan Smamda, sehingga menjadi besar dan dipercaya oleh masyarakat.
“Saat menerima kabar duka ini, sungguh kami merasa kehilangan, Allah telah memanggilnya, mohon dimaafkan kesalahannya. Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu,” ucap Mas’ad Fachir.
Kuswiyanto yang lahir di Ponorogo, 31 Desember 1965, juga pernah menjadi guru pengabdian tahun 1988. Masuk Smamda tahun 1990 diawali sebagai guru lalu memegang koordinator Bimbingan Konseling, dan Wakasek Kesiswaan.
Pengalaman organisasi banyak dihabiskan di Muhammadiyah. Pertengahan tahun 90-an terpilih sebagai ketua DPD IMM Jawa Timur dan PW Pemuda Jawa Timur. Dia sendiri dulunya kuliah di Pusdiklat Universitas Muhammadiyah Surabaya. (*)
Penulis Masitha Editor Sugeng Purwanto