PWMU.CO – Muhasabah akhir tahun 2019 menjadi tema Kajian Bulanan Pimpinan Ranting (PR) IPM Cangaan yang diselenggarakan di Gedung MI Muhammadiyah 3 Alfalah, Cangaan, Kanor, Bojonegoro, Ahad (29/12/19). Kajian ini diikuti oleh seluruh pimpinan dan anggota dan undangan dari PR IPM Mejasem.
Sekretaris Pimpinan Ranting Muhamamdiyah (PRM) Cangaan Machmud Shofi MPdI mengatakan, “IPM sekarang harus benar-benar menciptakan kader yang berilmu, berakhlak mulia dan terampil,” ujarnya.
Kader IPM sekarang, lanjutnya, harus aktif, kreatif, dan inovatif. Jika hal itu diabaikan maka akan tertinggal terlebih di zaman revolusi industri 4.0 saat ini.
Menurut dia, kajian bulanan ini menjadi muhasabah untuk IPM yang keberadaanya harus nyata sesuai tujuan IPM dalam Anggaran Dasar IPM Pasal 6. Yaitu terbentuknya pelajar Muslim yang berilmu, berakhlak mulia dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
“Bukan wujuduhu kaadamihi, ada atau tidak adanya sama dengan tidak adanya”, tuturnya.
Dai mengibaratkan organisasi itu seperti segitiga. Level bawah itu simpatisan, yang keberadanya sebagai pelenggkap. Level tengah sebagai anggota, yang kehadirannya membantu kerja-kerja organisasi. Dan level atas adalah Kader, yang keberadaanya menjadi inti dari penggerak organusasi.
“Maka mari kita bermuhasabah. Adik-adik IPM secara nyata ada dilevel mana? Ini yang harus kita perhatikan,” ujarnya.
Pesan Mantan Ketua
Turut hadir mantan Ketua PR IPM Canggaan. Yaitu M Mukhlisin (2013) dan Asyroki Noerik (2014). Keduanya menyampaikan pengalamanya waktu memimpin IPM.
Mukhlisin, Mahasiswa Udayana Bali yang juga menjadi Founder Bimbel Anak Pintar mengatakan, “Berubahlah segera menjadi positif, jika perubahan itu akan memaksamu untuk berubah.”
Noerik, Mahasiswa Politeknik Negeri Jember yang pernah magang di Cina itu mengatakan menjadi enterpreneuer digital 4.0 itu mempunyai tiga syarat.
“Syarat pertama be present. Mengubah diri secara sadar mulai sekarang. Yang kedua be focus. Perubahan yang akan memaksa Anda untuk berubah. Dan yang ketiga follow. Tindak lanjut yang mejadi tuntutan.
“Jika ketiga hal itu ada pada kita, maka kita akan sukses,” kata founder Si Kebood. (*)
Kontributor M. Shofi. Editor Mohammad Nurfatoni.