PWMU.CO – Seperti biasa dalam setiap ceramahnya, Prof Din Syamsuddin selalu menyelipkan joke-joke (guyonan) khas yang dilontarkan untuk menghangatkan suasana. Tak terkecuali dalam acara Halal bi Halal dan Silaturrahim Pimpinan Wilayah Muhmmadiyah (PWM) Jawa Timur di Basement Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Ahad (17/7).
Salah satu joke yang dilontarkan Pak Din, begitu ia biasa dipanggil, adalah menanggapi anekdot yang disampaikan Wakil Ketua PWM Jatim Nur Cholis Huda, MSi saat memberikan iftitah. Pak Nur saat itu menyinggung soal praktek ber-WhatsApp (WA) yang terkadang kurang santun. Terutama dalam menulis komentar di WA maupun dalam menanggapi komentar di WA. Sehingga Pak Nur mengungkap ada praktek WA hasanan dan WA dlalalah.
(Baca: Mengapa Ajang Silaturrahim Syawalan PWM Jadi Serius? dan Memberi Tak Harap Kembali: Kisah Nyata Ketika Din Syamsuddin Bertemu Seorang Ibu di Pesawat)
”Saya tertarik dengan anekdot Pak Nur. Saya menduga-duga, ini mungkin untuk judul buku Pak Nur yang akan diluncurkan saat kajian Ramadhan 1438 Hijiriyah nanti, silahkan buku dikasih judul WA hasanan dan WA dlalalah. Karena di tangan orang kreatif dan imajinatif apapaun bisa. Seperti buku karya Pak Nur yang sangat digemari istri saya, yakni Rumput Tetangga Tak Lebih Hijau,” kata Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang disambut oleh tawa ribuan undangan yang hadir.
Bahkan, Pak Din sempat melontarkan keinginannya untuk mengangkat buku karya Pak Nur tersebut ke layar lebar untuk dibuatkan film. ”Jika itu diangkat akan jadi film tentu menarik dan laku keras. Karena bisa mendobrak, bersaing dengan film saya yang segara tayang berjudul ‘Jomblo Sakinah’. Meski dalam realitanya yang ada jomblo gundah dan jomblo resah,” tuturnya, kembali disambut gelak tawa.
(Baca: Ini Kisah Din Syamsuddin saat Disomasi Kelompok Atheis dan Cerita Din Syamsuddin Tentang Agama Setan dan Ritual Seks)
Tak hanya itu, Pak Din pun meminta maaf kepada Prof Muhadjir Effendi, karena memakai setelan jas, setelah Pak Din diminta memberikan nasihat pernikahan putri Ketua PWM Jatim Dr Saad Ibrahim. Pak Din mengatakan nasihat pernikahan selalu ditujukan untuk mereka yang pengantin baru maupun mantan pengantin. Baik baru sekali atau yang sudah pernah dua kali. ”Orang-orang Muhammadiyah itu termasuk para penakut. Karena ada keinginan, tapi tidak ada yang punya keberanian. untuk urusan menikah,” ujar Pak Din.
Pak Din pun kembali melontarkan jokenya, karena kebiasaan Prof Achmad Jaenuri memanggil Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr Haedar Nashir dengan sebutan “Mas”. ”Prof Jainuri ini berani memanggil Ketua PP dengan panggilan ‘Mas’. Seperti dulu kepada saya, tetapi satelah saya jadi Ketua Ranting malah dipanggil bapak,” paparnya. (aan)