PWMU.CO-Persoalan zakat dari dulu hingga sekarang selalu berkembang. Ada tantangan yang harus diselesaikan urusan penghimpunan, penghitungan, dan pentasarufannya.
Demikian disampaikan Ketua Dewan Syariah Lazismu Pusat Dr Hamim Ilyas pada acara Upgrading Amil yang diselenggarakan Lazismu Kabupaten Gresik di Ungaran Semarang, Sabtu-Ahad (28-29/12/2019).
“Bagaimana zakat bisa dikelola dengan baik sehingga dalam penghimpunan, penghitungan dan pentasarufannya bisa dipraktikkan dengan baik,” kata Hamim Ilyas.
Hamim melanjutkan, persoalannya zaman kita berbeda dengan zaman Nabi. Seperti gandum, di zaman Nabi ada tapi di negara kita tidak ada. ”Terus dulu tidak ada zakat profesi, dalam perkembangannya sekarang ada,” urai doktor lulusan UIN Sunan Kalijaga ini.
Sebelumnya, ujar dia, hanya ada 6 macam harta yang wajib dikeluarkan, yaitu hasil pertanian, peternakan, perniagaan, pertambangan, emas dan perak, serta rikaz (harta karun).
Dalam perkembangannya sekarang dibagi dalam tiga kelompok besar yaitu pertama, hasil usaha meliputi perdagangan, peternakan, sewa-menyewa, profesi, investasi, asuransi, dana pensiun, dan perusahaan.
Kedua, hasil sumber daya alam, seperti pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan, budi daya laut, dan harta karun. Ketiga, tabungan berupa emas, perak, uang, tanah, dan benda-benda lain.
Hamim menambahkan, “Beruntung kita di Muhammadiyah berpegang pada Alquran dan Hadits sehingga bisa menjawab perkembangan yang ada,” tambahnya lagi.
Zakat dikeluarkan agar ada pemerataan ekonomi. Tidak ada ketimpangan, harta tidak terkonsentrasi pada sekelompok orang. “Jadi untuk mengentaskan kemiskinan solusinya adalah zakat,” kata Himam mengurai pesan dari Alquran.
Pembahasan materi zakat pada acara Upgrading ini menyedot perhatian sebagian besar peserta yang berjumlah lebih dari 20 orang. Mengingat masalah zakat sangat kompleks dan dinamis.
Acara ini diselenggarakan untuk meningkatkan kapasitas amil dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja. “Memberikan bekal para Amil dalam menyongsong program kerja di tahun 2020 agar dapat mencapai target,” kata Abdul Razak MPdi, ketua Lazismu Gresik. (*)
Penulis Zaidun Editor Sugeng Purwanto